Sebagaimana tujuannya, teknologi mampu memudahkan kehidupan manusia. Tak terkecuali teknologi virtual reality dan augmented reality atau disingkat VR AR Indonesia. Beragam operasional industri dapat dipermudah dengan adanya teknologi ini.
Secara otomatis, biaya operasional pun dapat dipangkas. Namun, tahukah kamu jika penerapan VR AR Indonesia tak hanya mampu mengurangi biaya operasional, tapi juga mampu mendongkrak perekonomian nasional. Bagaimana mungkin?
Potensi VR AR Indonesia
Sebelum membahas konteks Indonesia, ada baiknya kita melihat potensi VR AR secara global. Berdasarkan kajian PwC, keberadaan teknologi Virtual Reality (VR) & Augmented (AR) berpotensi memberi dorongan sebesar 1,4 triliun British Poundsterling pada perekonomian global. Potensi ini datang dari penciptaan pengalaman pelanggan yang baru, percepatan pengembangan produk, hingga peningkatan standar keselamatan kerja, dan masih banyak lagi.
Bahkan jika diproyeksikan hingga tahun 2030, potensi AR bisa mencapai 1.5 triliun US Dollar. Naik drastis dari tahun 2019 yang hanya 46.4 miliar US Dollar.
Jika secara global saja VR AR dapat berkontribusi pada ekonomi, tentu secara nasional VR AR juga bisa membantu meningkatkan perekonomian. Manfaat teknologi VR dan AR dapat dirasakan diberbagai industri.
Akibatnya, proses lebih efisien, pelatihan tepat sasaran, dan yang pasti lebih aman. Misalnya, pelatihan operasional pertambangan dengan augmented reality, maka risiko kecelakaan kerja makin dapat ditekan. Karyawan sebagai aset perusahaan pun makin terlindungi.
Lihat juga :Tips Pelatihan Karyawan dan Pengembangan Manufaktur
Tentu semua manfaat VR AR di atas akan berujung pada meningkatkan produktivitas dan berdampak pada PDB nasional. Hal ini sudah dibuktikan di negara-negara besar seperti Tiongkok dan Jepang yang mengalami peningkatan PDB masing-masing sebesar 2,09 % dan 2%. Jika mereka bisa, tentu Indonesia pun juga berpotensi menggunakan VR AR untuk meningkatkan perekonomian.
Hambatan Kultural
Setelah berbicara potensi, saatnya kita bahas hambatan yang akan muncul saat VR AR Indonesia mulai diterapkan. Tidak ada perubahan tanpa pertentangan, tidak ada inovasi tanpa hambatan. Oleh karena itu, adanya hambatan dalam adopsi teknologi virtual reality maupun augmented reality adalah hal yang wajar.
Hambatan kultural adalah salah satu yang paling sering muncul saat teknologi baru diterapkan. Rasa ragu, tidak percaya, hingga enggan beradaptasi menjadi reaksi yang umum di masyarakat. Tapi, tentu kita tidak boleh menyerah. Kita boleh berkaca pada fenomena belanja online 10 tahun belakangan.
Saat awal kemunculannya, banyak meragukan dan tidak percaya belanja online. Bagaimana mungkin kita membeli barang ke orang yang tidak kenal atau tidak terlihat fisiknya? Kini, seiring waktu dan meningkatkan kredibilitas toko online dan e-commerce, belanja online menjadi kebiasaan baru dalam berbelanja.
Agar makin paham apa itu penggunaan VR dalam kehidupan klik di sini!
Fenomena belanja adalah contoh nyata bagaimana hambatan kultural dapat dikalahkan seiring waktu dan gencarkan pergerakan pelaku industri. Kita harus yakin, VR AR di Indonesia juga mampu mencapai tahapan e-commerce hari ini.
Penggunaan Langsung Teknologi VR dan AR di Indonesia
Meskipun adanya hambatan kultural, hal tersebut tidak mencegah perkembangan VR AR Indonesia. Bahkan VR AR juga mulai populer di Indonesia pada beberapa bidang seperti pameran. Sudah banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan teknologi ini di berbagai bidang. Apa saja penggunaannya? Berikut merupakan beberapa contoh penggunaan VR AR di Indonesia.
Dengan adanya pandemi Covid-19, tentu membuat kita tidak dapat mengunjungi tempat-tempat berkerumun seperti konser atau pameran. Namun, berkat teknologi VR kita tetap dapat menikmati acara-acara ini dalam bentuk virtual. Salah satu contoh pelaksanaannya adalah ITDRI Festival. ITDRI Festival merupakan sebuah rangkaian acara yang terdiri dari webinar, peluncuran produk inovatif, dan Expo Virtual. Acara ini diselenggarakan oleh ITDRI, Telkom Indonesia, dan smarteye.id sebagai penyedia jasa.
ITDRI Festival juga memanfaatkan teknologi virtual reality pada acara virtual expo-nya. Kamu dapat berjalan-jalan melihat produk dan pencapaian dari Telkom Indonesia dari virtual expo. Dengan menggunakan VR, kita dapat merasakan seolah-olah berada pada acara ITDRI Festival secara langsung.
Bioskop Virtual
Jika kita ingin menonton film tentu kita dapat menontonnya di televisi, laptop, atau pergi ke bioskop. Namun sensasi yang didapat kurang maksimal karena kita hanya menonton layar saja selama film berlangsung.
Perusahaan penyedia alat VR, Bioskop VR Indonesia berhasil membuat experience menonton film semakin seru. Perusahaan ini memanfaatkan headset VR
dengan alat yang dapat menggerakan tubuh untuk membuat bioskop virtual. Kamu dapat merasakan sensasi berada di dalam film berkat kedua teknologi ini.
Produk dari Bioskop VR Indonesia ini telah banyak dipasang di berbagai taman wisata yang ada di Indonesia. Beberapa taman wisata tersebut adalah Taman Ghanjaran yang berada di Mojokerto dan Cicalengka Dreamland di kabupaten Bandung.
VR Training untuk Peningkatan Kualitas SDM
Tentunya menjadi sebuah kewajiban bagi perusahaan untuk menyelenggarakan pelatihan karyawan guna menjaga standar kualitas dari SDM didalamnya. Pelatihan karyawan juga dilakukan untuk menghindari potensi bahaya yang muncul saat bekerja seperti pada salah satu BUMN, Pertamina.
Perusahaan penghasil minyak dan gas bumi ini memiliki jumlah karyawan beragam dan aset yang banyak di berbagai lokasi. Hal ini membuat Pertamina rentan akan potensi bahaya jika kualitas SDM-nya dibawah standar. smarteye.id sebagai salah satu penyedia jasa VR AR terbaik membantu Pertamina memberikan VR Training yang dapat meminimalisir hal tersebut.
Pelatihan yang diberikan oleh Pertamina berupa safety control pada user internal dan eksternal menggunakan headset VR. Pelatihan ini dapat memberikan visualisasi dari tampilan kilang dalam bentuk 3D dan foto.
Dengan adanya VR Training ini, Pertamina dapat memenuhi kebutuhan standar karyawan di berbagai wilayah. Pertamina juga dapat melakukan pelatihan kapan dan dimana saja.
Program Pariwisata Virtual
Jika kamu ingin liburan namun belum cukup uang, solusi lainnya yang bisa kamu coba adalah liburan virtual. Salah satunya, kamu bisa mencoba tur virtual yang dibuat oleh penyedia jasa VR AR Indonesia yaitu Visual Anak Negeri.
Perusahaan ini menciptakan program tur virtual yang berisikan situs-situs wisata di Indonesia bernama Indonesia Virtual Tour. Program Indonesia Virtual Tour ini diharapkan dapat menggabungkan semangat nasionalisme dengan pariwisata seperti harapan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Setelah masuk, kamu akan dihadapkan dengan konten-konten VR dari kawasan pariwisata yang berada di Indonesia. Tur tersebut dapat diakses oleh seluruh masyarakat secara gratis tanpa perlu memiliki headset VR. Nantinya, program ini juga akan menghadirkan website khusus untuk menyajikan konten VR seputar pariwisata.
VR AR Indonesia untuk Semua
Saat ini, memang teknologi VR dan AR sudah mulai diterapkan. Tetapi, sifatnya masih sectoral dan belum masif. Masyarakat juga sudah bisa menjangkau meski hanya untuk hiburan semata. Di masa depan, VR AR Indonesia harus mampu meningkatkan taraf hidup banyak orang. Akan ada suatu masa dimana kegiatan sehari-hari pun menggunakan teknologi VR dan AR.
Seiring waktu, potensi teknologi ini akan makin berkembang. Fakta menunjukkan bahwa teknologi VR AR mampu memudahkan hidup sekaligus meningkatkan pendapatan. Sudah pasti, kedua manfaat ini akan dikejar oleh banyak orang. Hanya soal waktu! VR AR akan makin populer dan menjadi bagian dari keseharian kita. Kami siap melayani kamu dalam penerapan VR AR Indonesia. Penasaran? Klik tombol di bawah ini:
[maxbutton id=”5″]