Dunia teknologi sedang diramaikan dengan metaverse. Namun, perkiraan perkembangan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) lebih dari sekedar metaverse saja.
GlobalData telah menganalisa dan mempercayai teknologi AR dapat menggantikan ponsel pintar yang kita pakai saat ini. AR akan menjadi komponen penting dalam perkembangan metaverse.
Artikel ini akan membahas prediksi VR dan AR di masa depan dari berbagai pelaku industri. Simak pengaruh inovasi teknologi tersebut di bawah ini:
Prediksi VR AR Pertama, Gaya Kerja Fleksibel
Vice President VR dari Facebook yang kini dikenal dengan Meta, Mark Rabkin, memprediksikan sistem kerja yang lebih fleksibel di masa mendatang. Fleksibilitas gaya kerja ini memungkinkan para profesional untuk bekerja di luar lingkungan kantor atau secara remote working.
Meski terdengar menarik, model kerja ini menyebabkan sebagian orang merasa terasingkan dari sesama rekan kerja dan juga kehilangan fokus. Untuk mengatasi masalah tersebut, VR hadir sebagai solusi dalam menciptakan ruang bersama untuk menjalin komunikasi yang lebih baik.
Dengan bantuan VR, kamu bisa berinteraksi secara remote namun tetap dapat melihat bahasa tubuh rekan kerjamu dengan kualitas audio yang seakan nyata. Di tahun 2022, perangkat VR akan didesain lebih nyaman lagi untuk meningkatkan kejelasan teks.
Tidak hanya itu, perangkat VR juga akan dibuat lebih terkoneksi dengan perangkat bisnis yang biasa digunakan seperti laptop, tablet dan ponsel genggam. Hal ini tentunya
Kemampuan avatar dalam mencerminkan ekspresi wajah dengan lebih akurat juga akan dikembangkan. Dengan begitu, kamu bisa bekerja ataupun bersosialisasi dengan tim secara lebih akrab.
Baca juga: Perkembangan dan Penggunaan Teknologi VR di Indonesia
Perancangan Arsitektur
Selain dapat dipakai dalam dunia kerja, Stephen Hamil selaku Direktur Inovasi dari NBS, memberikan prediksi VR dan AR dalam bidang arsitektur. Teknologi imersif ini dapat mempermudah arsitek dalam memahami desain dibandingkan dengan menggunakan desain tradisional 2 dimensi.
VR dan AR dapat membantu dari segi teknis, terutama untuk rancangan pembangunan yang lebih rumit seperti sistem ventilasi dan pendingin ruangan pada gedung tinggi. Teknologi ini dapat meminimalisir kesalahan, menghemat waktu dan mengurangi biaya yang dibutuhkan.
Gambar blueprint juga dapat dibentangkan secara virtual di dunia nyata untuk melihat hasil akhir dari suatu desain. VR dan AR juga dapat digunakan untuk mendemonstrasikan pemasangan produk, inspeksi dan juga pelatihan tertentu.
Baca juga: Melirik Serunya AR Trend Terbaru
Seluruh informasi yang dibutuhkan juga dapat ditampilkan secara virtual. Dengan semakin terjangkaunya perangkat teknologi, tingkat adopsi akan inovasi ini diperkirakan akan meningkat pula.
Tampilan serta Teknologi VR yang Jauh Lebih Canggih
Banyak pihak yang yakin bahwa tampilan layar teknologi VR akan jauh berkembang, hingga resolusi 8K. Penggunaan resolusi 8K akan membuat tampilan grafis terlihat sempurna, tanpa ada piksel yang terlihat.
Baik headset maupun controllers VR yang digunakan juga dapat merekam dan mengetahui pikiran dari penggunanya. Perangkat tersebut akan memiliki sensor yang terhubung langsung dengan penggunanya.
Sensor tersebut nantinya dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Beberapa diantaranya seperti mengetahui kebiasaan penggunaan VR headset pengguna, mengecek dan menganalisa status emosional maupun fisik pengguna, serta memberikan pengalaman interaktif yang lebih memukau.
Kecantikan
CEO dari Perfect Corp, Alice Chang, menyampaikan bahwa efek virtual 3D yang realistis dapat memperluas industri kecantikan. Berbagai kategori pun dapat dicakup oleh efek virtual 3D seperti kacamata, perhiasan, aksesori, perawatan pria dan lainnya.
Merek kecantikan dapat menerapkan strategi penjualan multi saluran dengan adanya bantuan teknologi yang terintegrasi ini. Kemajuan di bidang kecantikan juga mencakup personalisasi pada merek.
Baca juga: Konten Virtual Reality Menarik yang Harus Kamu Ketahui
Pengalaman yang unik, interaktif, dan menarik dapat ditawarkan kepada konsumen melalui situs resmi maupun social commerce. Teknologi artificial intelligence (AI) dan AR dapat mendukung merek dalam mencapai sustainable fashion dengan mengurangi proses pengujian, mempersingkat pengemasan dan mempercepat pengiriman.
Pengalaman berbelanja aman tanpa kontak fisik menjadi perubahan yang diharapkan akan terus meningkat. Konsumen bisa merasakan pengalaman berbelanja yang lebih berkesan.
Lihat juga: Penggunaan Teknologi AR pada Berbagai Penampilan K-Pop!

Metaverse
Terakhir, prediksi VR dan AR menurut Matthew O’Riordan mencakup hadirnya platform metaverse. CEO dari Ably Realtime ini menganggap metaverse sebagai dunia virtual yang imersif dan terasa nyata.
Konsep metaverse menggabungkan teknologi hologram digital, overlay data, data interaktif, fitur real-time dan augmented object, dalam membuat dunia virtual yang terasa lebih hidup. Sebagai contoh, pengguna teknologi ini dapat menghadiri konser virtual dan merasakan reaksi serta emosi dari pengunjung lainnya secara real-time.
Kolaborasi online juga dibuat sedemikian rupa sehingga para peserta bisa berinteraksi dalam saat yang bersamaan dengan bantuan VR dan AR. Pengoperasian waktu nyata ini menjadi prioritas dalam menyukseskan metaverse.
Namun, sinkronisasi waktu pada teknologi ini tentunya rumit dan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Perusahaan yang mampu menyajikan pengalaman ruang digital yang mulus akan menjadi pemimpin dalam perkembangan VR dan AR di masa mendatang.
Lihat juga: “Perbedaan Utama VR dan AR“
Itulah kelima prediksi VR dan AR dari berbagai industri. Inovasi mana yang paling kamu tunggu? Untuk ketahui lebih banyak informasi seputar VR dan AR, kamu dapat kunjungi smarteye.id ya!