Sebagai salah satu ujung tombak keberhasilan produk, pemasaran atau marketing selalu mendapat perhatian yang serius. Sebagus apapun produknya, tanpa strategi marketing yang ciamik, mustahil produk tersebut akan dikenal. Kini, marketing semakin berkembang seiring dengan teknologi.
Belakangan ini, sudah mulai banyak praktek marketing yang dilakukan dengan teknologi baru. Salah satunya adalah dengan Augmented Reality atau AR. Penggunaan AR Marketing sendiri sebenarnya sudah mulai banyak digunakan di luar negeri, dan mulai masuk ke dalam Indonesia.
Kira-kira, apa saja upaya AR Marketing yang bisa dilakukan oleh para pelaku usaha atau brand, ya? Simak informasi lengkapnya di bawah ini!
Mengapa Harus AR Marketing?

Teknologi AR sendiri sebenarnya baru mulai banyak dibahas karena penggunaannya bersamaan dengan VR. Dibanding dengan berbagai teknologi lain, AR merupakan salah satu teknologi baru yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, termasuk marketing. Lantas, mengapa kita perlu menggunakan AR untuk marketing?
Kalau kamu belum tahu, AR sendiri merupakan teknologi yang dapat menampilkan objek atau gambar 3D secara nyata, melalui kamera perangkat pintar kamu. Umumnya, penggunaan teknologi ini banyak digunakan sebagai filter yang biasanya kamu temukan di media sosial seperti Instagram ataupun TikTok.
Dengan teknologi tersebut, para pelaku usaha dapat menampilkan produk yang mereka jual melalui smartphone. Tentu, pengalaman yang diberikan lebih menarik dan interaktif daripada hanya dengan melihat gambar produk.
Keunggulan teknologi AR sendiri juga dapat menyempurnakan prosedur belanja online yang kini sudah semakin banyak dilakukan. Selama ini, calon konsumen hanya dapat melihat gambar dan mendapatkan spesifikasi. Dengan teknologi AR, calon pembeli bisa dapat benar-benar melihat barang secara detail, dan dapat disesuaikan penggunaannya sesuai kebutuhan.
Salah satu praktek marketing yang mulai banyak dilakukan dikenal dengan nama fitur Try On. Apa yang dimaksud dengan fitur Try On? Fitur ini umumnya banyak digunakan oleh produk make up seperti bedak, lipstick, dan semacamnya. Tanpa harus datang secara fisik, teknologi AR dapat membuat produk kecantikan seperti bedak atau lipstik sudah disematkan pada wajah dan bibir. Fitur ini tentunya dapat memudahkan calon konsumen untuk melihat warna atau produk apa yang cocok digunakan. Menghemat waktu berbelanja ke toko, bukan?
Lihat juga: Manfaat AR untuk Marketing Brand Anda
Efektivitas yang Sudah Teruji

Kamu mungkin bertanya-tanya, memang perusahaan apa saja yang telah menggunakan AR untuk marketing mereka? Yuk, baca informasi di bawah ini!
Walmart
Walmart merupakan salah satu merek supermarket terlengkap dan terbesar yang ada di dunia. Di sini, kamu dapat menemukan berbagai produk makanan dan minuman dalam harga yang lebih murah. Usut punya usut, ternyata mereka telah menggunakan teknologi AR pada pekerjaan mereka, loh!
Meskipun AR yang digunakan bukan untuk kebutuhan marketing, namun penggunaan teknologi ini tetap dapat mempermudah proses kerja karyawannya. Pada tahun 2020 lalu, Walmart telah membuat aplikasi dengan teknologi Augmented Reality, yang dapat melakukan scan di berbagai toko mereka.
Filter scan ini bisa dipakai melalui kamera perangkat khusus yang dibuat oleh Walmart. Setelah itu, pengguna dapat tinggal mengarahkan kamera tersebut ke tumpukan kotak yang ada di toko. Scan ini digunakan untuk memberitahu karyawan, kotak atau barang mana saja yang sudah bisa diangkut dan dibawa.
Burberry
Untuk mendukung peluncuran tas Olympia terbaru milik Burberry, Burberry membuat sebuah pop-up store dengan Harrods. Tidak hanya pop-up store, Burberry juga memberikan sebuah fitur menarik yang bisa diakses oleh pengunjung.
Di setiap sisi pop-up store yang dibuka, terdapat kode QR yang bisa di scan pengguna. Setelah di scan, pengunjung dapat melihat patung Elphis yang akan berjalan memutari toko fisik Burberry. Menarik, bukan?
Sephora
Sebagai salah satu brand kecantikan ternama, Sephora tentu tidak ingin ketinggalan untuk menggunakan Augmented Reality di dalam aktivitas marketing mereka. Dibuat sejak tahun 2016, fitur Virtual Artist yang ada di aplikasi Sephora disebut-sebut sebagai salah satu pelopor penggunaan teknologi AR untuk marketing.
Bukan Cuma Keren-Kerenan

Pada akhirnya, penggunaan AR untuk marketing bukanlah sekedar untuk terlihat keren atau terlihat up-to-date menggunakan teknologi terbaru, Namun, jenis marketing ini mampu mendekatkan brand dengan penggunanya.
Apalagi, di tengah pandemi yang mengharuskan pembatasan sosial, teknologi AR jadi jawabannya. Dengan sifatnya yang interaktif, teknologi augmented reality merupakan upaya memberikan pengalaman unik bagi pengguna. Tentu hal ini, akan membawa dampak positif untuk brand Anda.
Tertarik dan ingin tahu lebih lanjut terkait penggunaan teknologi Augmented Reality untuk bisnis kamu? Kamu bisa hubungi smarteye.id! smarteye.id merupakan salah satu perusahaan Virtual Reality dan Augmented Reality terbaik di Indonesia. Konsultasi secara gratis untuk dapatkan fitur sesuai keinginan! Tunggu apalagi, yuk hubungi smarteye.id sekarang juga!