Augmented reality atau AR dikenal sebagai teknologi yang bisa menghadirkan proyeksi gambar digital di lingkungan fisik. Konten digital dibuat menjadi lebih interaktif, tak hanya seru namun juga lebih mudah dipahami. Teknologi seperti ini tentu bermanfaat dalam berbagai industri, termasuk konstruksi.
Industri infrastruktur pada umumnya meliputi berbagai informasi kompleks seputar desain bangunan, jaringan listrik, dan berbagai informasi lainnya. Dalam memahami informasi kompleks ini, pekerja dihadapi dengan resiko misinformasi. AR hadir untuk mempermudah penyampaian ide-ide kompleks ini.
Artikel yang satu ini akan membahas AR data construction dan berbagai manfaatnya. Jangan lewati informasi yang satu ini ya. Simak selengkapnya di bawah ini!
Augmented Reality Data Construction dari XYZ Reality
Perusahaan sistem augmented reality untuk konstruksi ternama yaitu XYZ Reality, menjadi perusahaan yang menginisiasi konsep headset AR untuk pekerja bangunan. Headset XYZ Reality Atom memiliki desain mirip helm sepeda futuristik. Bedanya, ada tambahan cermin berkilau di dalam kacamata.
Kacamata ini bisa dipakai dengan sistem AR HoloSite. Sistem ini bisa menampilkan bangunan virtual tepat di depan mata insinyur yang bekerja. CEO dan pendiri XYZ Reality, David Mitchell, ingin fokus menggunakan perangkat ini untuk mencapai proses pembangunan yang lebih baik.
Perangkat AR ini digerakkan dengan fitur laser yang akurat, hingga 5mm. Akurasi yang tinggi bisa memuat berbagai skema bangunan. Pekerja bisa memanfaatkan informasi digital untuk melihat saluran listrik, pipa air dan informasi proyek lainnya.
Lihat juga: “Penggunaan AR untuk Marketing Brand”
Manfaat AR Data Construction
Ketepatan Kerja
Salah satu masalah yang kerap ditemui oleh pekerja konstruksi ialah proyek yang perlu dikerjakan ulang. Tak jarang suatu proyek baru ketahuan bermasalah setelah beberapa waktu berlalu. Tentu, penundaan ini memakan waktu dan biaya lebih.
Dengan adanya AR, usaha pekerjaan menjadi lebih efektif dan mengurangi resiko kesalahan. Segala tahap pekerjaan bisa lebih rinci. Penggunaan sistem AR di awal proyek bisa mencegah kesalahan terjadi sehingga tidak perlu ada pengulangan seperti pemasangan beton, pemasangan kabel, maupun atribut lainnya.

Informasi Proyek yang Terintegrasi
Dengan latar belakang di bidang konstruksi, Mitchell cukup akrab dengan permasalahan di bidang ini. Ia melihat proyek-proyek yang masih menggunakan gambar 2D on-site. Padahal, arsitek dan insinyur sudah menggunakan sistem CAD 3D dengan desain BIM (Building Information Modeling). Seharusnya, informasi ini bisa diakses di lapangan.
Pada tahun 2015, perusahaanya menerapkan konstruksi tanpa kertas di Irlandia dan menggantikannya dengan akses data BIM. Inilah yang mendorong potensi headset XYZ Reality. Informasi yang pekerja lapangan dapatkan sama persis dengan ide dari arsitek serta insinyur sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
Sistem Koordinat untuk Akurasi Tinggi
Berbeda dengan headset AR untuk pemakaian konsumen biasa, headset AR untuk konstruksi membutuhkan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Ketepatan ini selaras dengan visi perusahaan untuk mewujudkan pembangunan dari hologram. Oleh karena itu, headset AR tidak bisa hanya mengandalkan titik fitur dan posisi kamera saja.
Perangkat augmented reality untuk data construction bekerja dengan sistem koordinat situs yang memberikan akurasi berukuran milimeter. Gambar bisa divalidasi dengan tangkapan gambar menggunakan pindaian laser. Perusahaan perlu mempertajam akurasi perangkat dalam tingkat teknik, berbeda dengan kacamata AR di pasaran.
Data Center untuk Pembangunan Berulang
Potensi teknologi yang terpusat dengan data memudahkan pembangunan gedung yang sama secara berulang. Proses pembangunan dapat diukur secara langsung berdasarkan proyek yang sudah selesai. Hal ini diterapkan untuk menghindari pengulangan kesalahan yang sama di kemudian hari.
Misalnya, pada proyek sebelumnya ada 10% kesalahan yang terjadi dan membutuhkan pengerjaan ulang. Kedepannya, pada konstruksi berikutnya, kesalahan ini bisa diminimalisir hingga 1% saja. Penurunan pengerjaan proyek ini tentu mengurangi biaya yang dikeluarkan ya.
Data center juga bisa digunakan untuk memverifikasi peralatan yang digunakan dalam proyek. Teknisi bisa mengukur kesalahan maupun kekurangan dari alat kerja sebelum dikirim ke lapangan. Tentu ini berdampak positif bagi keseluruhan pengerjaan bangunan ya.

Fitur Streaming untuk Kurangi Jumlah Pekerja
Untuk menyelesaikan proyek konstruksi, pekerja bisa ikut berpartisipasi meski dari jarak jauh. Headset memiliki fitur streaming dan menjadi prioritas setelah adanya pandemi COVID-19. Pekerja bisa terhubung melalui Teams dan HoloSite.
Pekerja dapat terhubung melalui headset dan melakukan serah terima proyek secara virtual. Jumlah tenaga kerja on-site dan biaya perjalanan bisa diminimalisir. Tentu hal ini menjadi solusi di era pandemi ya.
Kedepannya, headset AR diharapkan dapat mendeteksi pekerjaan di lokasi proyek secara pasif. Kesalahan kerja dalam konteks yang lebih luas bisa terdeteksi. Peringatan secara langsung dapat diberikan kepada tim yang bertanggung jawab atas pekerjaan secara tepat dan otomatis.
Lihat juga: Mengenal Teknologi Konstruksi untuk Wujudkan Bangunan Impian!
Itulah kecanggihan augmented reality data construction dan berbagai manfaatnya yang bisa dirasakan dalam proyek pembangunan. Kalau kamu tertarik, masih ada berbagai informasi augmented reality pada industri lainnya di situs resmi smarteye.id. Kamu bisa baca dengan klik di sini ya!


