Informasi Penting Seputar Manfaat Augmented Reality dalam Industri Ritel
Mungkin kamu sudah sering mendengar informasi tentang augmented reality, virtual reality atau extended reality. Tak bisa dipungkiri, inovasi ini sudah menjadi bagian dari rutinitas harian. Kehadirannya terasa semakin nyata, terlebih teknologi augmented reality. Augmented reality atau AR banyak dirasakan manfaatnya, terutama pada industri ritel. Artikel ini akan membahas 3 manfaat augmented reality yang dapat mengubah industri ritel. Simak selengkapnya!
Mengurangi Ketidakpastian Pembeli, Manfaat Augmented Reality yang Utama
Sudah diketahui secara umum, kehadiran teknologi sepatutnya mempermudah kerja manusia dan mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan. Selain kemudahan ini, teknologi juga dapat digunakan untuk menarik minat pembeli. Manfaat augmented reality meliputi inovasi virtual try-on melalui aplikasi pada perusahaan IKEA, Sephora dan Wayfair.
Aplikasi IKEA Place dapat memproyeksikan perabot idaman pada lingkungan rumahmu melalui pemindaian kamera. Wayfair juga menawarkan pengalaman yang serupa. Calon pembeli menjadi semakin yakin kalau furnitur yang dipilih cocok dengan desain rumah masing-masing. Sementara untuk Sephora, pembeli dapat melihat simulasi riasan pada wajah. Beragam warna lipstik hingga bedak dapat disesuaikan dengan warna kulit asli. Tentu, hal ini akan sangat membantu pembeli dalam berbelanja tanpa harus mengaplikasikan makeup secara langsung.
Pada tahun 2019, CNBC mengungkapkan adanya peningkatan transaksi penjualan online sebesar 15% hingga 40%. Dengan adanya fitur virtual try-on ini, angka penjualan naik berlipat ganda hingga 250%. Hal ini membuktikan bahwa manfaat augmented reality membawa dampak positif bagi sales suatu perusahaan.
Lihat juga: “7 Manfaat Augmented Reality bagi Industri Manufaktur“
Membawa E-Commerce ke dalam Toko Offline
Inovasi virtual try-on tadi cocok untuk pengalaman berbelanja di rumah. Namun, ada juga teknologi yang dapat membantu proses belanja secara offline atau langsung di toko. Saat memasuki toko, calon pembeli bisa memindai QR code dengan smartphone dan mendapatkan akses ke daftar produk secara online. Pelanggan tidak perlu mengitari seluruh toko untuk mencari produk tertentu. Toko juga dapat menggunakan kode ini untuk menampilkan informasi terkait bahan, detail produk maupun proses pembuatan produk. Untuk pengalaman berbelanja yang lebih baik lagi, kode ini juga bisa memberikan informasi terkait stok barang yang habis.
Contoh di atas menggabungkan akses yang biasanya didapatkan pada e-commerce dengan pengalaman berbelanja secara langsung. AR juga dapat dimanfaatkan sebagai peta navigasi dalam toko untuk memberikan pengalaman berbelanja digital yang imersif dan hemat waktu.
Membangun Pengalaman Digital
Seiring dengan meningkatnya pengembangan teknologi augmented reality, semakin banyak aplikasi AR yang dibuat oleh perusahaan ritel. Inovasi ini dapat mengubah toko offline biasa menjadi pengalaman berbelanja yang tak terlupakan. Pengalaman berbelanja dapat dikembangkan menjadi lebih seru dengan berbagai permainan menarik maupun konsep komunikasi yang lebih interaktif. Dengan begini, toko tak hanya lagi memamerkan barang jualan secara pasif saja ya.
Manfaat augmented reality dalam ritel dapat memfasilitasi hal ini. Under Armour pernah meluncurkan pengalaman virtual di beberapa cabang tokonya pada tahun 2019. Pelanggan dapat berfoto di digital photo booth dengan berbagai koleksi barang olahraga milik atlet ternama, seperti Steph Curry. Tidak hanya mendapatkan pengalaman belanja virtual yang baru, hal ini tentu dapat mendorong calon pembeli untuk memiliki barang favorit atlet pujaannya. Tentunya, pengalaman digital ini dapat menjadi nilai tambahan yang membedakan brand dari kompetitor di pasar ya.
Itulah 3 manfaat augmented reality yang dapat mengubah industri ritel. Jika kamu ingin menerapkan AR pada bisnis, kamu bisa hubungi smarteye.id dan dapatkan konsultasi gratis hanya dengan klik di sini!