Semenjak adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 silam, perekonomian global merasakan dampak negatif yang cukup signifikan. Sulitnya kondisi ekonomi memberikan dampak pada meningkatnya tingkat pengangguran pula. Mulai dari menyempitnya lapangan pekerjaan hingga pemutusan kontrak kerja menjadi pengalaman pahit yang perlu dihadapi masyarakat.
Di kawasan Asia dan Pasifik sendiri, kelompok pekerja informal yang terdiri dari jutaan pekerja berketerampilan rendah dan upah rendah memberikan kontribusi yang tinggi terhadap peningkatan pengangguran ini. Ada banyak langkah yang bisa mulai diambil sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi.
Berdasarkan kajian Kementerian Keuangan, pemerintah Indonesia sendiri mengambil langkah mitigasi dampak pandemi pada sektor tenaga kerja. Langkah-langkah tersebut meliputi pemberian paket stimulus ekonomi untuk dinia usaha, intensif pajak, program bantuan sosial bagi pekerja formal dan informal, program Kartu Prakerja hingga program industri padat karya untuk mengambangkan kualitas sumber daya manusia.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai berbagai keuntungan dari pelaksanaan pelatihan formal teknologi di masa pandemi. Penasaran? Baca selengkapnya untuk ketahui lebih lanjut!
Latih Keterampilan dengan Program Bootcamp
Salah satu dampak positif yang bisa dirasakan dari pandemi ialah pesatnya perkembangan teknologi. Namun, hal ini menyebabkan kesenjangan keterampilan bagi pekerja. Program bootcamp dapat menjadi salah satu solusi pelatihan keterampilan secara intensif. Para peserta program ini akan dibimbing oleh sejumlah instruktur melalui praktik langsung. Biasanya, materi yang diberikan relevan untuk kebutuhan industri sehingga berdampak besar pada peluang karir. Sebagai contoh, pelatihan formal teknologi coding akan menawarkan materi pembelajaran seperti pemograman website, software, Android maupun iOS.
Lihat juga: “Tren Teknologi dalam Bisnis di 2022”
Transisi Kerja Efisien dengan Program Magang
Meski program bootcamp dapat menciptakan peluang kerja dengan mempelajari keterampilan baru, tak dapat dipungkiri bahwa para calon pekerja masih dihadapi kesulitan dalam proses perekrutan. Untuk mengatasi hal ini, gabungan program pendidikan dan magang dapat menjadi jalan tengah. Pelatihan formal teknologi ini diharapkan dapat menciptakan proses perekrutan yang lebih efisien dan adil. Para pelamar kerja dapat mempelajari keterampilan baru yang kemudian langsung diterapkan pada perusahaan pemberi kerja. Setelah dianggap siap, tenaga kerja dapat mulai magang secara penuh waktu dan berpotensi mendapatkan posisi permanen pula, ya.
Pelatihan Formal Teknologi Berbasis Online
Sebagai upaya memulihkan perekonomian global, Microsoft meluncurkan inisiatif keterampilan digital bagi 25 juta orang di tahun 2020. Program ini didasarkan pada tiga bidang kegiatan yang mencakup identifikasi data pekerjaan yang dibutuhkan, akses gratis untuk konten pembelajaran dan sertifikasi berbiaya rendah serta alat pencarian kerja gratis. Inisiatif ini dibuat untuk memudahkan masyarakat mencari pekerjaan baru.
Sebagai contoh, konten yang bisa diakses termasuk LinkedIn Learning, Microsoft Learn dan juga GitHub Learning Lab. Program pelatihan formal teknologi dari Microsoft ini diharapkan dapat mempersempit kesenjangan keterampilan kerja. Kesenjangan permintaan dan keterampilan kerja di pasar didorong oleh munculnya teknologi Artificial Intelligence di era otomatisasi, meningkatnya kebutuhan kecerdasan teknologi dan juga penurunan investasi pelatihan kerja dalam dua dekade terakhir. Apabila dimanfaatkan dengan baik, online course bisa membantu terbukanya pintu lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat.
Dari ketiga upaya pelatihan formal teknologi di atas, mana yang menurutmu paling efektif dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia? Kalau kamu ingin ketahui berbagai informasi seputar teknologi lainnya, kunjungi situs resmi smarteye.id dengan klik di sini!