Augmented reality merupakan teknologi yang menyisipkan informasi digital berupa elemen virtual di dunia nyata. Teknologi AR memperluas tampilan dunia fisik dengan menambahkan lapisan informasi digital seperti suara, gambar dan teks.
Tidak dipungkiri teknologi tersebut saat ini telah berkembang pesat. Pada negara Indonesia pun, penggunaannya dapat kita temui di berbagai bidang. Bahkan teknologi ini juga populer di kalangan mahasiswa.
Fashion Show Berteknologi AR
Belakangan ini muncul berbagai inovasi penggunaan teknologi AR karya mahasiswa. Apa saja inovasi tersebut? Baru-baru ini, mahasiswa jurusan Desain Fashion dan Produk Lifestyle Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan fashion show unik. Dalam fashion show tersebut, mahasiswa menampilkan pakaian Menswear Design Project menggunakan teknologi AR.
Menswear Design Project adalah mata kuliah di Universitas Surabaya yang mempelajari perancangan pakaian pria. Pakaian AR karya mahasiswa pada fashion show ini merupakan salah satu bagian dari mata kuliah tersebut.
Inovasi pakaian AR karya mahasiswa Ubaya tersebut terinspirasi dari tren pakaian activewear musim panas dan semi di tahun 2020. Pakaian tersebut dapat digunakan sebagai busana activewear yang biasa dipakai pada acara formal maupun informal.
Para mahasiswa juga menambahkan desain pada permukaan kain yang bisa dipindai dengan aplikasi Artivive. Meskipun memiliki keunggulan menggunakan AR, koleksi busana tersebut tetap mengedepankan kenyamanan dan fungsionalitas. Inovasi ini juga membuktikan bahwa teknologi dapat berdiri berdampingan dengan teknologi.
Alat Pembelajaran Geografi dengan AR
Inovasi AR karya mahasiswa lainnya juga datang dari Universitas Surabaya. Mahasiswa jurusan Teknik Industri Ubaya membuat sebuah alat pembelajaran geografi dengan memanfaatkan AR. Alat pembelajaran ini bernama Flo.Fa.Fer Box yang merupakan singkatan dari Flora, Fauna, dan Atmosfer.
Flo.Fa.Fer Box diperuntukkan sebagai alat pendamping bagi siswa SMP. Alat ini diciptakan untuk mempelajari pelajaran atmosfer, flora, dan fauna serta lapisan bumi yang ada di Indonesia. Mata pelajaran tersebut kemudian dijelaskan dalam sebuah box kayu berukuran 30 cm x 23,2 cm.
Box kayu alat pembelajaran ini dibagi kedalam tiga bagian berbeda. Sisi atas merupakan bagian untuk mempelajari atmosfer serta lapisan bumi. Kemudian, terdapat peta Indonesia pada kedua sisi dinding box yang menjelaskan penyebaran flora serta fauna di Indonesia.
Cara menggunakannya seperti sedang bermain. Pertama, siswa mengambil kartu yang berisi pertanyaan lalu dijawab dengan menempelkan stiker pada sisi bagian mata pembelajaran. Setelah menjawab, siswa kemudian dapat mengecek jawaban menggunakan aplikasi berbasis AR bernama CoXifera dengan memindai jawaban menggunakan kamera. Aplikasi ini dibuat khusus oleh para mahasiswa untuk menggunakan box kayu tersebut.
Flo.Fa.Fer Box diintegrasikan dengan teknologi AR sehingga siswa dapat melihat konten interaktif jika dipindai dengan aplikasi CoXifera. Penggunaan AR dibuat agar mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran geografi.
Baca juga: Augmented Reality Magic Mirror Kini Hadir di Stasiun Kereta India!
Penggunaan AR pada Karya Seniman Disabilitas
Selain Ubaya, mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) juga menyelenggarakan pameran seni yang memanfaatkan AR. Pameran tersebut berjudul “To Feel The New Experience: Bring Artwork to Life”. Pameran ini diadakan untuk mengangkat isu yang ada pada gerakan Sustainable Development Goals (SDGs).
Tim yang terdiri dari mahasiswa ITB tersebut membuat pameran ini dengan tujuan menciptakan masyarakat yang damai dan inklusif. Hal ini dicapai dengan mengembangkan karya para seniman disabilitas di studio Tab Space dengan teknologi AR.
Dalam pameran ini, tim memilih 3 karya dari seniman disabilitas yang berbeda. Karya tersebut kemudian dijadikan wadah untuk berinteraksi dengan AR. Jika dipindai, ketiga karya tersebut akan memiliki animasi sederhana yang akan terlihat menggunakan AR.
Itulah beberapa inovasi dan penggunaan unik teknologi AR karya mahasiswa. AR memang memiliki banyak manfaat. Terlepas dari 3 karya para mahasiswa diatas, masih banyak kegunaannya di bidang lain. Apakah kamu tertarik dengan augmented reality? Jika ingin mendapat informasi terbaru seputar AR klik di sini!