Sebelumnya, sudah banyak pembahasan terkait manfaat penggunaan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) pada berbagai industri seperti industri manufaktur, pendidikan, hingga kesehatan. Kali ini, kami akan membahas lebih detail terkait penggunaan teknologi VR dan AR pada industri fashion. Apakah ini pertanda bahwa dunia fashion sudah mulai beralih menggunakan teknologi VR & AR? Sudah sejauh apa penerapannya? Mari kita telisik lebih jauh!
Lihat juga: Contoh AR dan VR Yang Diterapkan di Dunia Otomotif, Ada Apa Saja?
Dimension Studio, Wujud Nyata VR AR Dunia Fashion
Kita akan mulai bahas penggunaan teknologi VR AR dunia fashion dengan mengulik tentang Dimension Studio. Dimension Studio merupakan sebuah startup teknologi dari London yang menyediakan berbagai layanan seperti VR, AR, extended reality dan sebagainya.
Salah satu proyek Dimension Studio yang banyak dikenal adalah proyek kerjasama dengan Balenciaga, merk high-end terkenal dunia. Dimension Studio juga pernah berkolaborasi dengan brand fashion terkemuka lainnya seperti Jean Paul Gaultier dan H&M. Berbagai proyek yang telah dijalankan mulai dari membuat berbagai kolaborasi virtual try-on hingga virtual catwalk dengan teknologi VR dan AR.
Meski berfokus mengerjakan project fashion, Dimension Studio juga memiliki track record mengerjakan proyek lain, seperti Polymotion Stage. Projek ini berbentuk sebuah studio berjalan yang digunakan untuk memproduksi berbagai produk fotografi, video, hologram, hingga konten VR dan AR. Tentu berbagai proyek yang telah dilakukan menjadi pertanda bahwa kiprah Dimension Studio dalam penerapan VR AR tidak perlu diragukan lagi.
Saat ini performa bisnis mereka makin cemerlang. Hingga akhir 2021, Dimension Studio memiliki pendapatan sebesar $6,5 juta, 2 kali lipat dari tahun sebelumnya. Kini, banyak klien dari berbagai merk yang mengantri untuk melakukan aktivasi virtual, khususnya yang berhubungan dengan fashion. Mulai dari AR try on hingga showroom berteknologi VR hingga permainan fashion.
Mengapa Industri Fashion Perlu Mulai Terjun ke VR AR?
Penggunaan teknologi VR AR dunia fashion kini menjadi sesuatu hal yang pasti, khususnya dalam kampanye atau promosi produk. Memang masih banyak cara lain, tapi kehadiran teknologi VR AR patut menjadi pertimbangan. Lihat saja upaya Balenciaga yang akan memperkenalkan koleksi terbarunya melalui video game berjudul “Afterworld: The Age of Tomorrow”.
Mengusung genre petualangan, Afterworld akan mengambil latar waktu masa depan. Sesuai dengan Balenciaga, dimana koleksi terbarunya juga terinspirasi dari tema takdir manusia. Balenciaga ingin menunjukkan bahwa alam dan industri perlu kembali ke titik seimbang dengan lebih baik secara perlahan.
Salah satu hal yang unik dari proyek ini adalah penggunaan cara volumetrically capturing yang dipraktekkan oleh model manusia dengan menggunakan pakaian high-end asli. Kemudian mereka dibawah ke “dunia game”.
Hal ini tentu saja akan mengubah pagelaran yang atraktif dan berteknologi tinggi menjadi sebuah konten menarik untuk promosi. Para pembeli dijamin akan tertarik untuk memiliki pakaian yang dikenakan oleh para model tersebut. Tidak berlebihan jika penggunaan teknologi VR dan AR pada dunia fashion adalah masa depan industri ini.
Pentingnya Kolaborasi
Seperti layaknya dunia startup, kolaborasi menjadi kata kunci dibalik kesuksesan setiap industri. Hal ini yang tentu saja juga dilakukan oleh Dimension Studio.
Berbagai inovasi yang dilakukan tentu saja akan membuat kolaborasi menjadi lebih mudah, salah satu contohnya seperti proyek antara Dimension Studio dan juga Balenciaga. Inovasi tentunya perlu untuk dilakukan, khususnya untuk menghadapi beragam tantangan. Inovasi dalam mengembangkan produk, membuat konten hingga merekrut talenta berkualitas.
Kolaborasi memantapkan inovasi dan menjadi senjata untuk menghadapi semua tantangan. Perusahaan startup membutuhkan ini untuk meraih kesuksesan. Apalagi startup yang bisnisnya sangat tergantung pada teknologi.
Industri Fashion dalam Balutan VR dan AR
Penggunaan teknologi VR AR dunia fashion mulai banyak bermunculan akibat pandemi Covid-19 yang memiliki dampak besar terhadap industri fashion. Dengan protokol kesehatan yang membatasi aktivitas diluar rumah, membuat masyarakat membeli pakaian secara online.
Namun permasalahan yang muncul adalah pembeli tidak dapat mencoba pakaian yang ingin dibeli, sehingga tak jarang ukuran yang dipesan tidak sesuai. Berbagai startup telah mengembangkan produk inovatif berbasis teknologi VR dan AR untuk membuat experience berbelanja online terasa realistis agar menyerupai rasa berbelanja di toko fisik.
Salah satu startup yang melakukan inovasi diatas adalah WEARFITS, sebuah startup teknologi asal Polandia. Startup ini mengembangkan ruang ganti virtual yang memungkinkan pengguna untuk mencoba pakaian agar sesuai dan terlihat matching dengan postur tubuh. WEARFITS mentransformasi pakaian dan sepatu yang ingin kamu coba menjadi model virtual 3D menggunakan teknologi Augmented Reality (AR).
Selain itu, WEARFITS juga dapat menampilkan avatar dengan model virtual 3D pengguna secara real-time. Pengguna juga dapat melakukan mix & match dengan pakaian yang sudah dikonversi menjadi model 3D.
Selama 2019-2021, performa WEARFITS dapat dibilang cemerlang dengan investor yang sudah menyuntikan dana lebih dari US$ 1.000.000 pada perusahaan tersebut. WEARFITS sendiri saat ini sedang memiliki misi untuk membawa dunia fashion ke dalam metaverse menggunakan teknologi AR dan machine learning.
Masa Depan VR AR Dunia Fashion
Perusahaan-perusahaan seperti Dimension Studio dan WEARFITS kini terus berlomba untuk menggali potensi VR AR dunia fashion. Selain itu, perusahaan-perusahaan di bidang ini juga akan tetap mengembangkan real-time volumetric scanning yang mampu menangkap performa dalam satu lokasi. Semuanya dikemas dalam bentuk hologram dan dapat dipindahkan ke berbagai tempat di seluruh dunia.
Wow! Menarik bukan jika bisnis kamu dapat menerapkan teknologi diatas. Mari kunjungi smarteye.id untuk dapatkan informasi dan konsultasi gratis mengenai penerapan VR AR pada bisnis kamu.