Menurut Country Digital Transformation Schneider Electric Indonesia, Fadli Hamsani, ada empat hal yang perlu diperhatikan bagi industri teknologi manufaktur dan semua itu berhubungan dengan IoT atau internet of things.
Virus COVID-19 yang menyerang dunia membuat segala bidang pekerjaan terhambat, tak terkecuali dengan bidang teknologi manufaktur. Banyak sekali hal yang harus dilakukan, terlebih jika industri tersebut merupakan industri yang berhubungan dengan teknologi manufaktur.
Tidak semua karyawan dapat turun ke lapangan karena pembatasan jumlah pekerja merupakan masalah yang besar bagi industri teknologi manufaktur. Selain itu, masih banyak pula tantangan yang harus dilewati agar remote working atau bekerja jarak jauh mendapatkan hasil yang maksimal.
Menurut Country Digital Transformation Schneider Electric Indonesia, Fadli Hamsani, ada empat hal yang perlu diperhatikan bagi industri teknologi manufaktur. Semua hal tersebut berhubungan dengan IoT atau internet of things.
Keempat hal tersebut adalah akses internet, data, interaksi, serta teknologi pendukung. Baginya, keempat hal ini merupakan hal yang wajib diperhatikan bagi perusahaan yang bergerak di bidang teknologi manufaktur.
Fadli Hamsani pun juga menjelaskan mengapa keempat hal ini dan IoT penting bagi manufaktur. Pertama, setiap pekerja wajib memiliki akses internet yang baik agar pekerjaannya tidak terputus di tengah jalan. Kedua, data perusahaan harus sudah siap sehingga karyawan dapat mengakses data dengan cepat jika dibutuhkan.
Ketiga, interaksi antar karyawan juga harus dilakukan. Karyawan harus membiasakan diskusi jarak jauh. Karena itu, perusahaan membutuhkan suatu platform agar diskusi antar karyawan dapat tetap berjalan. Hal ini agar ide-ide dan tanggapan karyawan dapat tersampaikan dengan baik.
Terakhir, perusahaan juga harus memiliki teknologi pendukung yang dapat mendukung pekerjaan karyawan. Hal ini sangat dibutuhkan agar pekerjaan dapat berjalan layaknya seperti keadaan normal. Perusahaan diminta untuk memanfaatkan teknologi terbaru dalam bidang manufaktur.
Teknologi pendukung yang dimaksud pun ada empat, yaitu real-time monitoring, real-time access/control, remote FAT (Final Accepatance Test), dan connected asset. Perusahaan teknologi manufaktur diharapkan memiliki akses untuk semua hal ini secara langsung agar semua pekerjaan dapat dikerjakan dengan cepat.
Mengapa keempat teknologi tersebut sangat dibutuhkan? Pertama, real-time monitoring sangat dibutuhkan bagi perusahaan teknologi manufaktur agar pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat serta efisien. Selain itu, para supervisor juga dapat megawasi kinerja anak buahnya secara ‘langsung’.
Kedua, realtime access/control juga penting untuk menunjang pekerjaan dari setiap karyawan. Jika ada karyawan yang membutuhkan akses data dari suatu mesin, dapat langsung mendapatkannya tanpa hambatan. Data-data perusahaan dapat disimpan di cloud computing atau internet, sehingga dapat diakses kapanpun dibutuhkan.
Ketiga, remote FAT (Final Acceptance Tests) adalah hal yang wajib ada untuk bekerjasama dengan klien. Dengan adanya remote FAT, seorang karyawan dapat melakukan suatu pengetesan jarak jauh. Hal ini dapat membuat klien yakin dengan produk yang akan mereka beli.
Terakhir adalah teknologi connected asset. Setiap pabrik di bidang teknologi manufaktur tentunya memiliki mesin-mesin yang harus dicek dan dirawat secara berskala. Dengan adanya connected asset, perusahaan teknologi manufaktur akan dengan mudah melakukan pengecekan terhadap mesin di pabrik.
Seperti yang dikatan Fadli Hamsani, interaksi antar karyawan pun juga tetap dibutuhkan bagi perusahaan. Bagi beberapa karyawan, mungkin keadaan sekarang ini cukup melelahkan dan sulit karena tidak dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung. Akibatnya, seringkali karyawan merasa pekerjaannya kurang maksimal atau dirinya tidak produktif.
Namun dengan berkembangnya teknologi, hal tersebut bukan lagi menjadi tantangan bagi perusahaan, terutama perusahaan di bidang teknologi manufaktur. Sebab, ada banyak teknologi baru seperti virtual reality atau VR serta augmented reality atau AR. Kira-kira apa ya kedua teknologi ini dan bagaimana cara membantu karyawan teknologi manufaktur untuk bekerja?
Virtual reality adalah sebuah teknologi dimana seseorang dapat dibawa ke dalam dunia baru atau dunia virtual. Dalam dunia tersebut, seseorang dapat melakukan diskusi dan berinteraksi dengan orang lain. Untuk dapat pergi ke dunia virtual, seseorang harus menggunakan VR headset dan jika mau dapat ditambah VR konsol.
Masih berhubungan dengan virtual reality, augmented reality adalah sebuah teknologi yang dapat membuat orang memproyeksikan benda virtual ke dunia nyata. Sekarang ini banyak media sosial seperti Instagram yang telah menggunakan teknologi AR sebagai fitur dari sosial media tersebut.
Virtual reality dan augmented reality dapat digabungkan sehingga menjadi mixed reality. Dengan begini, karyawan perusahaan teknologi manufaktur dapat berkumpul dan melaksanakan rapat di dunia virtual sambil saling berinteraksi. Jadi karyawan tetap dapat berinteraksi walaupun tidak bertemu secara fisik.
Teknologi AR juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan remote FAT dan connected asset. AR dapat membantu perusahaan teknologi manufaktur dalam pengecekan mesin, sehingga apabila terjadi kerusakan mesin dapat langsung ditangani.
Walaupun di masa sulit seperti ini, kita harus tetap mencari cara agar semua hal dapat bertahan dan perlahan kembali seperti semula. Untuk itu, dibutuhkan juga teknologi yang menunjang seperti VR dan AR untuk membantu teknologi manufaktur.
Setelah mengetahui banyak teknologi, pemilik bisnis bisa memulai dari biaya yang terjangkau dulu, yaitu AR dengan pemakaian Gadget dan Desktop PC only. Konsultasikan langsung dengan mengunjungi smarteye.id!
Sumber: Info Komputer Daglar Cizmeci