Kredibilitas seorang recruiter pasti dipertanyaan saat ini salah rekrut kandidat. CV dan hasil wawancara yang brilian kadang berbanding terbalik dengan kinerja kandidat. Bagaimana simulasi virtual reality dapat digunakan untuk menghindari kesalahan rekrut?

Informasi Penting Seputar Simulasi Virtual Reality untuk Anda!
Salah satu ketakutan terbesar bagi seorang recruiter adalah salah merekrut karyawan. Karyawan yang sudah direkrut memiliki kinerja tidak memuaskan. Padahal, CV dan hasil wawancara menunjukan bahwa kandidat tersebut memiliki kemampuan fantastis.
Alhasil perusahaan mengalami kerugian potensi nilai kerja yang tidak sedikit. Tuntutan dari atasan untuk meminta pertanggung jawaban mulai berdatangan. Mengadakan tes kemampuan berupa simulasi pekerjaan yang realistis memang menjadi solusi tepat untuk mengukur kinerja seseorang secara nyata.
Tetapi pengadaanya belum tentu disetujui oleh atasan. Masalah sumber daya seringkali menjadi penyebab tidak disetujuinya tes kemampuan tersebut diadakan.
Mulai dari urusan logistik menyiapkan tempat yang sesuai, biaya pelaksanaan, hingga mencari sumber daya manusia sebagai asesor dan konsultan jika simulasi yang dilakukan di luar ranah kemampuan HRD. Hal ini tentunya harus disiapkan cukup sekali melainkan setiap kali simulasi akan dilakukan.
Simulasi Virtual Reality Menjadi Solusi

Meski belum terlalu umum penggunaanya, simulasi dengan teknologi virtual reality sebenarnya sudah diadopsi sebagai alat tes kemampuan kandidat terutama untuk hal yang bersifat teknis.
Simulasi VR juga memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan simulasi tradisional yang memerlukan ruangan fisik terkontrol sesuai dengan tujuan simulasi. Karena merupakan konten digital, segala isi dari simulasi VR dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pengguna.
Mulai dari lokasi geografis, interaksi apa yang bisa dilakukan dalam simulasi tersebut, hingga tujuan simulasi dapat diubah sesuai keinginan pengguna. Selain itu simulasi berbasis virtual reality juga lebih hemat dari segi biaya.
Anda hanya perlu mengeluarkan biaya di awal pembangunan simulasi VR. Untuk selanjutnya, simulasi yang sudah jadi dapat digunakan tanpa batas. Waktu dan sumber daya yang dimiliki pun dapat digunakan lebih efisien.
Contoh Sukses Jaguar dan CBA Menerapkan Simulasi VR

Beberapa perusahaan terbesar di dunia sudah mulai menerapkan simulasi berbasis virtual reality dalam proses perekrutan mereka.
Jaguar, perusahaan otomotif kelas dunia, menjadi salah satu perusahaan yang menyadari potensi simulasi VR sebagai bentuk tes kemampuan kandidat karyawan mereka. Bekerja sama dengan band elektronik Gorillaz, Jaguar mengeluarkan aplikasi mixed reality.
Aplikasi tersebut dibuat untuk menantang kemampuan yang dimiliki oleh kandidat. Di dalamnya kandidat dapat menemukan simulasi mobil elektrik jaguar juga code breaking challenge yang cukup sulit.
Menurut press release yang dikeluarkan Jaguar, aplikasi ini dapat menguji rasa keingin tahuan, kegigihan, pemikiran lateral, dan kemampuan pemecahan masalah kandidat.
Aplikasi ini diciptakan untuk mengisi kebutuhan ribuan tenaga kerja electrical engineer dan software engineer agar tetap memiliki sumber daya manusia yang kompetitif di era internet seperti saat ini.
Selain digunakan sebagai alat tes kemampuan kandidat, aplikasi ini juga digunakan untuk menarik calon kandidat milenial agar mendaftarkan diri pada lini perekrutan posisi lain yang lebih tradisional.

Tak Cuma untuk Pekerjaan Teknik
Selain untuk jenis pekerjaan teknik, simulasi VR juga dapat diadopsi untuk pekerjaan yang lebih bersifat administratif.
Commonwealth Bank of Australia (CBA) sebagai bank terbesar di Australia mulai bergerak menjauh dari citra bank sebagai institusi yang kolot dan konservatif. Penggunaan simulasi virtual reality kedalam alur perekrutan menjadi tanda keseriusan pengubahan citra tersebut.
CBA menggunakan platform Oculus Rift untuk menghadirkan simulasi virtual reality yang memberikan pengalaman kerja yang realistis. Di dalam simulasi tersebut, kandidat juga akan ditantang dalam situasi sulit menghadapi orang-orang yang ada di lingkungan bank.

Simulasi ini digunakan oleh CBA untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berpikiran tangkas dan inovatif dalam menghadapi berbagai keputusan sulit yang ada sebagai seorang pegawai bank.
Selain itu, simulasi ini juga digunakan sebagai alat pengenalan lingkungan kerja bagi calon karyawan baru dalam proses perekrutan.
Simulasi berbasis virtual reality terbukti dapat menjadi solusi untuk menghindari kesalahan perekrutan karyawan.
Selain fleksibel, biaya dan waktu keseluruhan yang dicurahkan untuk simulasi VR dianggap jauh lebih murah dibandingkan dengan simulasi fisik. Penerapan simulasi berbasis virtual reality memungkinkan distribusi sumber daya dan waktu yang lebih efisien.
Dengan penerapan simulasi virtual realtiy sebagai tes kemampuan kandiat, siklus perekrutan pun tentu menjadi lebih tenang karena tidak perlu khawatir lagi dengan kinerja kandidat yang sudah shortlisted.
Pelatihan Karyawan dan Komunikasi Internal Lebih Mudah
Meski ada surat elektronik ataupun e-mail untuk berkomunikasi secara formal. e-mail kini dianggap kurang ideal. Salah satunya karena kurang interaktif dan monoton. Tapi dengan video, komunikasi jadi lebih dinamis. Salah satunya adalah virtual reality.
Dengan VR, pelatihan dan pengembangan kemampuan karyawan dapat lebih mudah. karyawanyang ada di kantor cabang pun tetap bisa menyimak. Tentu ini selain efektif, juga lebih efisien. Tidak perlu lagi membeli tiket untuk datang ke kantor pusat untuk berlatih. Menarik bukan?
Tertarik untuk mencoba? smarteye.id menawarkan konsultasi gratis solusi virtual reality dan augmented reality untuk kebutuhan perekrutan anda yang dapat dicek di sini.