Profesi pemadam kebakaran merupakan pekerjaan yang berisiko tinggi alias berbahaya. Karena itu, training yang aman adalah penting. Namun, bukan berarti training aman tidak memakan waktu dan biaya banyak. Belum lagi, ada beberapa kendala yang menghalangi training pemadaman kebakaran asli dilaksanakan.
Profesi pemadam kebakaran merupakan pekerjaan yang berisiko tinggi alias berbahaya. Karena itu, training yang aman adalah penting. Namun, bukan berarti training aman tidak memakan waktu dan biaya banyak. Belum lagi, ada beberapa kendala yang menghalangi training pemadaman kebakaran asli dilaksanakan.
VR masuk untuk memberikan alternatif aman dan efisien. Atas dasar tersebut, sebuah simulator VR training, FLAIM Trainer, tercipta. Menurut situs FLAIM, training pemadam kebakaran tak cukup memungkinkan karena kendala dari lingkungan, masyarakat, dan regulasi.
Simulasi pemadam kebakaran memiliki ketegangan yang berbeda dibandingkan dengan VR training KFC misalnya, yang pernah kami ulas. Bagaimana cara kerja training virtual reality semacam FLAIM?
Peralatan VR Training: Dibuat Seperti Aslinya
Di pasaran sudah tersedia beragam merek headset VR sebagai alat utama memasuki dunia virtual reality.
Seperti simulasi training Virtual Reality lainnya, headset diperlukan untuk menghadirkan visualisasi lingkungan 3D yang relevan.
Atribut pelengkap FLAIM antara lain sistem haptic feedback dan rompi untuk mengukur denyut nadi trainee. Bagi Anda yang belum familier, haptic merupakan sistem sensor sentuh yang berkaitan dengan persepsi dan memanipulasi objek melalui sentuhan dan proprioception.
Headset HTC Vive hanya satu peralatan agar trainee ‘melihat’ situasi sesungguhnya. Mereka dilengkapi juga dengan peralatan pernapasan bantuan agar terlihat seperti sedang menjalankan tugas sebagai pemadam kebakaran.
Bagian dalam seragam pemadam kebakaran yang dikenakan trainee disisipi heat pack agar tubuh trainee terasa hangat seakan-akan sedang menghadapi situasi kebakaran di dunia nyata.
Selang pemadam yang digunakan pun tak main-main, tersedia dua varian, yaitu ketahanan 30kg dan 75kg. Tak heran jika profesi ini membutuhkan tubuh yang bugar dan fit, ya.
Sekilas Tentang FLAIM, VR Training untuk Pemadam Kebakaran
Simulator VR training FLAIM dirancang dan dikembangkan oleh mantan volunteer pemadam kebakaran James Mullins dalam Institute for Intelligent Systems Research and Innovation di Universitas Deakin. Mullins sendiri merupakan Chief Technology Officer di Flaim Systems.
Pertama kali diilhami oleh contoh penggunaan aksesoris HTC Vive Tracker, bisa melacak pergerakan apa pun atau siapa pun yang menggunakannya. Vive Tracker kemudian mereplika pengguna kedalam wujud virtual. Berbekal kemampuan ini, FLAIM didesain dengan menempelkan Tracker ke ujung selang pemadam api sungguhan untuk memadamkan api virtual.
Rompi pengukur denyut nadi diproduksi oleh partner kerja sama FLAIM, Dimension Data. Alat ini merekam data electrocardiogram (ECG) trainee, meliputi kebugaran tubuh, respon fisiologis, dan performa mereka. Data ini kemudian diunggah ke cloud atau bisa disimpan di media lokal dan dikumpulkan kepada instruktur untuk membandingkan hasil antar-trainee seiring waktu.
FLAIM diresmikan perdana kalinya pada ajang Consumer Electronics Show (CES) 2017. Seperti inilah tampilan simulator FLAIM
Jurnalis Business Insider Australia, Daniella Brandy, sudah menjajal simulasi training Virtual Reality yang didampingi oleh Mullins. Menurut Brandy, mengenakan jaket tebal dan memanggul tangki gas 14 kg, pengalaman ini sangat menegangkan sekaligus sulit.
Selama berusaha ‘memadamkan’ api virtual, Brandy bergelut dengan tekanan selang pemadam api dan pandangan yang buram akibat asap. Ternyata, memadamkan api tak semudah kelihatannya. Butuh tenaga besar sekaligus ketenangan dalam memadamkan api.
VR training merupakan salah satu layanan yang smarteye.id sediakan untuk menjadi alternatif pelatihan dunia kerja yang efektif dan efisien. Bagaimana menurut Anda?