Sekarang Kamu Bisa Telusuri Rumah Impian secara Virtual dengan homeAR

Sekarang Kamu Bisa Telusuri Rumah Impian secara Virtual dengan homeAR

Saat ingin membangun rumah, ada banyak hal yang pelu kamu persiapkan. Mulai dari desain, biaya, hingga perubahan rencana saat hal yang tak diinginkan terjadi. Kamu bisa gunakan jasa arsitek untuk merancang model rumah yang kamu impikan. Namun sayang sekali jika hasil akhir yang diharapkan tidak sesuai dengan impian di awal ya. Dengan biaya yang tidak sedikit, tentu kamu berharap rumah yang dibangun hasilnya sesuai ekspektasimu.

Menanggapi masalah ini, homeAR menawarkan solusi rumah augmented reality untuk para keluarga yang sedang membangun hunian idaman. Terdengar asing, namun aplikasi ini sangat membantumu. Bagaimana caranya? Cari tahu selengkapnya pada artikel di bawah ini, yuk! 

Lihat juga: “Pengaruh AR pada Industri”

Bangun Rumah dengan homeAR

Reactar Labs membuat aplikasi homeAR yang merupakan platform visualisasi rumah. Aplikasi ini memudahkan pemilik dan pengembang untuk jalan-jalan dalam virtual tour sebelum konstruksi bangunan mulai dibuat. Richard Penny selaku CEO menyatakan bahwa biasanya kamu tidak bisa mencoba rumah sebelum dibangun. Oleh karena itu, aplikasi homeAR hadir untuk menyelesaikan masalah ini. 

Awalnya, homeAR bermula sebagai alat pemasaran berbasis augmented reality di tahun 2017. Alat ini digunakan sebagai platform penyampaian ide dari pengembang ke klien. Namun ide ini berkembang saat Penny hendak membangun rumahnya sendiri. Ia turut merasakan kekhawatiran mengeluarkan dana yang cukup besar dalam membeli lahan dan membangun rumah impian. 

Munculnya ide visualisasi rumah augmented reality ini memicu Penny dan tim untuk melihat kondisi kompetitor di pasar. Saat itu, belum ada pengembang yang membuat aplikasi dengan konsep pre-build visualization seperti yang mereka gambarkan. 

homeAR
Foto oleh ARPost

Konsep Pembuatan Rumah Augmented Reality

Mungkin pembuatan rumah AR terkesan cukup mudah, hanya merubah desain 3D menjadi proyeksi AR. Nyatanya, tak semudah itu ya. Arsitek dan desainer masih banyak yang bekerja dalam format 2D. Kalaupun ada yang bekerja dalam format 3D, mereka masih menggunakan model computer aided design yang kurang sesuai untuk augmented reality, terlebih dalam format mobile.

Optimasi besar-besaran perlu dilakukan untuk menjalankan augmented reality melalui smartphone. Disinilah homeAR berperan dalam memungkinkan keselarasan desain kreator secara konsisten dengan tampilan AR untuk klien. Aplikasi ini juga mengoptimalkan kinerja untuk perangkat iOS dan Android. Pasalnya, ada sedikit perbedaan pengalaman di kedua OS ini dari segi spasial dan pemetaan sensor. Tim bekerja keras untuk mengoptimalkan kinerja aplikasi di kedua platform tersebut dengan maksimal. 

Lihat juga: Cobain Aplikasi AR Pertama dari Facebook di Oculus Quest 2!

Pengalaman Eksplorasi homeAR

Keseluruhan pengalaman menggunakan homeAR memang berbasis aplikasi. Namun, ada juga portal website di mana klien bisa mengunggah konten mereka. Tentunya, mengunduh aplikasi bukan merupakan hal yang sulit di era seperti ini ya. 

Saat berada di lokasi bangunan masa depan, kamu bisa melihat pemetaan model rumah dalam skala penuh di atas lokasi fisik rumah impian. Kamu juga bisa coba mode dollhouse yang bisa digunakan di mana saja. Jika kamu ingin melihat konsep hunian bersama keluarga, kamu bisa coba fitur multiple users untuk melihat model yang sama pada perangkat berbeda secara bersamaan. Kamu bisa keliling di ruangan rumah yang berbeda secara mandiri. 

Demi meningkatkan kepuasan klien, peningkatan grafis juga dilakukan. Penny berharap bahwa aplikasi ini tak hanya berperan sebagai widget 3D namun benar-benar membuat klien seperti berinteraksi dengan rumah masa depan yang diinginkan. Aplikasi homeAR juga bekerja dalam menghadirkan in-app video recording untuk memfasilitasi komunikasi yang baik antara pembeli dan pembangun. Penny berharap rumah augmented reality ini bisa terus menghadirkan nilai positif untuk pengguna. 

Lihat juga: Mencoba Pakaian di Augmented Reality Pop-up Store, Apa Bisa?


Menarik bukan konsep rumah augmented reality di atas? Teknologi benar-benar memudahkan kebutuhan dalam berbagai aspek, termasuk arsitektur. Kalau kamu ingin ketahui lebih banyak informasi seputar augmented reality, kamu bisa kunjungi situs smarteye.id hanya dengan klik di sini!

Nada Syafira

Nada Syafira

Jakartans who writes in exchange for mouth-watering delicacies by weekdays. A whimsical wanders who travels by weekend.