Dunia teknologi sedang diramaikan dengan NFT. Sebenarnya, apa sih NFT itu? NFT sendiri merupakan singkatan dari Non-Fungible Token. Istilah ini dapat diartikan sebagai aset digital dengan nilai yang tidak bisa diganti atau ditukarkan. Aset NFT merupakan salah satu alat investasi yang termasuk ke dalam jajaran mata uang kripto. NFT ini bisa digunakan sebagai sertifikat kepemilikan barang yang kamu beli menggunakan mata uang kripto.
Adapun, hal-hal yang bisa kamu beli meliputi video klip, musik, game dan lainnya. Di Indonesia sendiri, NFT sedang diramaikan dengan jual-beli karya seni digital. Kalau kamu seorang pekerja seni dan ingin menawarkan karyamu, kamu bisa lho jual dalam bentuk NFT. Sebenarnya, NFT bisa berbentuk apa saja yang bersifat digital. Bahkan, penemu Twitter menjual cuitannya dengan harga yang tinggi, hampir mencapai US$3 juta. Penasaran bagaimana cara membuat dan menjual aset NFT? Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:
1. Pilih Pasar NFT dan Buat Wallet
Langkah awal yang perlu kamu ambil untuk memasuki dunia jual-beli NFT ini ialah memilih pasar yang tepat. Ada banyak pasar NFT yang ditawarkan. Namun, OpenSea menjadi salah satu yang terbesar dan menawarkan banyak ragam pilihan.
Kalau sudah menentukan pasar, kamu perlu membuat dompet digital. Kamu bisa sesuaikan wallet atau dompet digital dengan platform pilihan, seperti OpenSea atau Decentraland. Selanjutnya, kamu perlu menghubungkan dompet kripto pilihan dengan pilihan pasar yang tersedia. Mata uang kripto yang dipakai pada tiap platform pun berbeda ya. Misalnya, Decentraland menggunakan token dengan sebutan MANA.
Kalau kamu ingin menggunakan platform OpenSea, kamu bisa unduh MetaMask selaku dompet mata uang kripto, di situs Opensea.io. MetaMask ini berperan sebagai extension yang perlu kamu unduh agar bisa melakukan transaksi kripto melalui blockchain Ethereum. Kemudian, kamu bisa mulai buat dompet digital dan atur kata sandi. Jika kamu sudah punya dompet digital sebelumnya, kamu hanya perlu membuka situs OpenSea dan koneksikan dompetmu saja.
2. Cetak dan Unggah NFT Pilihan
Langkah selanjutnya ialah mengunggah dokumen digital yang ingin kamu jual. Proses ini dikenal juga dengan sebutan “minting” atau “mint of NFT”. Proses ini umumnya berbeda pada tiap pasar. Kamu juga bisa memonetisasi karya digitalmu secara pasif dari waktu ke waktu. Aktifkan royalti dan tentukan jumlahnya pada saat proses minting NFT. Kedepannya, kamu akan mendapatkan biaya royalti setiap kali NFT milikmu terjual.
Setelah proses minting, kamu sudah bisa mulai mendaftarkan NFT di pasar. Untuk mulai menjual, kamu hanya perlu klik tombol “jual” dan ikuti petunjuk dari masing-masing pasar. Perhatikan informasi transaksi yang ada seperti harga, batas waktu lelang dan mata uang kripto yang bisa digunakan untuk membayar karyamu. Kalau kamu memutuskan untuk menjual NFT di pasar lain, akan ada biaya tambahan lagi ya. Selanjutnya, kamu akan dikenakan biaya pencatatan transaksi dari jaringan blockchain Ethereum yang disebut juga sebagai “gas fee”. Biaya ini dapat berubah mengikuti seberapa sibuk jaringan blockchain pada saat itu.
3. Promosikan dan Jual NFT
Langkah akhir yang perlu kamu ambil ialah mengurus informasi pendaftaran NFT yang akan kamu jual. Setelah mencantumkan informasi pendaftaran, asetmu akan tersedia dan bisa segera dibeli di pasar. Kamu bisa mempromosikan karyamu pada calon pembeli melalui situs web maupun sosial media pribadi ya. Kalau mau, kamu juga bisa cantumkan informasi lebih terkait karyamu. Namun, akan ada biaya tambahan terkait perubahan atau penghapusan informasi tambahan tersebut.
Lihat juga: “Pameran Virtual yang Menarik dan Atraktif”
Itulah langkah-langkah untuk menjual NFT. Apakah kamu tertarik untuk terjun langsung dan mencobanya? Sebelum mencoba, kamu bisa baca informasi lebih lengkap mengenai NFT, Metaverse, VR, AR dan lainnya di smarteye.id ya!