Internet of Things Adalah Masa Depan, Ketahui Informasi Lengkapnya!

Internet of Things Adalah Masa Depan, Ketahui Informasi Lengkapnya!

Seiring dengan perkembangan teknologi, konsep-konsep baru mulai bermunculan. Salah satunya adalah Internet of Things (IoT).

Konsep ini menerapkan teknologi canggih tanpa campur tangan manusia secara langsung. Bagaimana bisa? Pahami pengertian, unsur-unsur, cara kerja, tantangan, hingga manfaat Internet of Things pada artikel berikut ini, yuk!

Pengertian Internet of Things

Seorang pelopor teknologi Inggris yang ikut mendirikan Auto-ID Center di Massachusetts Institute of Technology, Kevin Ashton, menemukan istilah “The Internet of Things (IoT)”. Internet of Things adalah istilah yang dibuat untuk menggambarkan sistem internet yang terhubung ke dunia fisik melalui berbagai sensor termasuk RFID. RFID sendiri merupakan sensor yang dapat mengidentifikasi suatu barang dengan menggunakan frekuensi radio.

Internet of Things
Foto oleh TelkomIoT

Ashton menjelaskan bahwa data yang tersedia di internet mulanya ditangkap dan dibuat oleh manusia dengan cara mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital, juga memindai kode. Teknologi informasi bergantung pada data yang berasal dari manusia sehingga komputer dapat menjadi tahu lebih banyak pula. Komputer menjadi lebih pintar, mengetahui lebih banyak hal yang bisa dimanfaatkan oleh sesama manusia.

Sejarah Singkat Internet of Things

Tahukah kamu, konsep Internet of Things (IoT) ini mulanya dipakai oleh mesin Coca Cola pada tahun 1980, lho! Pemrogram lokal terhubung melalui internet ke mesin pendingin untuk melihat apakah minuman dingin masih tersedia sebelum membelinya. Unik bukan?

Pada tahun 2002, Kevin Ashton menjalankan inventaris Walmart menggunakan model pelacakan yang ia ciptakan. Meningkatnya penggunaan IoT juga didorong dengan hadirnya teknologi cloud di tahun 2002. Cloud memungkinkan penyimpanan data guna memfasilitasi komunikasi jarak jauh yang aman.

Di tahun 2013, Internet of Things mulai memasuki kehidupan sehari-hari melalui internet hingga komunikasi nirkabel. Lalu, Internet of Things menjadi populer di tahun 2015.

Teknologi dukungan smartphone seperti bluetooth, pelacakan radio atau radio frequency identification (RFID), hingga NFC atau komunikasi jarak dekat juga telah menjadi bagian dari IoT. Teknologi IoT tersebut bisa kamu rasakan hingga saat ini.

Unsur-unsur Internet of Things

Untuk memahami konsep Internet of Things (IoT) secara lebih lanjut, kamu perlu mengenal berbagai unsur yang terkandung di dalamnya. Adapun, unsur IoT meliputi artificial intelligence, konektivitas, sensor, perangkat ukuran kecil, dan antarmuka pengguna. Berikut penjelasannya:

Artificial Intelligence

Salah satu unsur dari Internet of Things (IoT) adalah kecerdasan buatan atau sering dikenal dengan sebutan artificial intelligence (AI). AI menghadirkan kemampuan berpikir pada setiap teknologi maupun mesin, mirip seperti kemampuan berpikir manusia. AI sendiri dibentuk dengan pengumpulan data, pemasangan jaringan, dan pengembangan algoritma.

Sebelum ada AI, suatu teknologi komputer hanya bisa melaksanakan perintah dari pengguna secara langsung. Dengan adanya kecerdasan buatan ini, komputer bisa melakukan berbagai hal tanpa menunggu perintah. Salah satu contoh AI yang lekat dengan kehidupan sehari-hari ialah robot vacuum cleaner.

robot vacuum cleaner
Foto oleh BBC

Robot vacuum bisa membantu pekerjaan rumah manusia secara otomatis. Alat ini dilengkapi dengan rangkaian sensor navigasi yang bisa menyesuaikan gerakan dengan situasi rumah kamu. Tak hanya itu, mesin penghisap debu ini juga memiliki sensor waktu yang bisa menyala pada saat tertentu, sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Koneksi Antar Jaringan Internet

Konektivitas menjadi unsur penting dalam Internet of Things (IoT). Tanpa adanya konektivitas, data pada perangkat tidak akan bisa sampai ke sistem. Pemilihan jenis konektivitas ini bisa disesuaikan dengan perangkat hingga kebutuhan pengguna.

Koneksi yang biasanya dijumpai pada perangkat ialah koneksi seluler, satelit, bluetooth, WiFi, Low Power Wide Area Network (LPWAN), dan masih banyak lagi. Tingkat keamanan dari konektivitas juga berbeda dan bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu. Untuk pemakaian pada industri yang membutuhkan keamanan tinggi seperti finansial, SD-WAN atau software-defined network bisa menjadi pilihan.

Sensor

Dalam rangka mengumpulkan data waktu, lokasi geografis, dan lainnya dari lingkungan sekitar, unsur IoT yang bisa digunakan adalah sensor. Penerapan sensor yang digunakan tentu menyesuaikan dengan jenis data yang ingin dikumpukan. Contohnya seperti sensor cahaya, suhu, jarak, tekanan, inframerah, hingga sensor optik, dan masih banyak lagi.

Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan sensor bisa kamu temukan dalam perangkat IoT yang kamu miliki. Contohnya, sensor dapat berbentuk micro chip yang terpasang pada kamera, alat scan barcode, dan juga perangkat ponsel pintar. Sensor menjadi unsur pembentuk IoT yang paling penting karena memiliki kemampuan untuk merekam dan mengumpulkan data.

Lihat juga: “Contoh Penggunaan Teknologi Facial Recognition di Inggris”

Perangkat IoT Ukuran Kecil

Perangkat berukuran kecil dan ringkas menjadi salah satu unsur Internet of Things (IoT) yang penting. Di era modern ini, alat pintar berukuran kecil yang mudah dibawa kemana-mana menjadi penting demi menunjang kebutuhan harian. Kehadiran perangkat mikro yang canggih ini bisa meningkatkan ketepatan, skalabilitas, hingga fleksibilitas performa dari IoT dalam menerima dan mengirimkan data.

Antarmuka Pengguna

Unsur penting lainnya dari kecerdasan buatan adalah tampilan antarmuka pengguna. Unsur antarmuka pengguna dapat menampilkan data yang telah disimpan dan dikumpulkan oleh unsur-unsur lain. Tujuan utamanya adalah untuk memberitahu pengguna. Berbagai tindakan meliputi peringatan, pengingat, pesan teks, hingga pemberitahuan email dapat disajikan dalam antarmuka pengguna yang menarik.

Antarmuka pengguna ini menyajikan informasi yang bisa memungkinkan pengguna melakukan tindakan tertentu seperti menyesuaikan pencahayaan pada ponsel, mengurangi penggunaan energi listrik pada perangkat tertentu, mengubah pengaturan suhu pada penyejuk udara, dan lainnya. Antarmuka yang baik dapat membantu pengguna memahami sistem dengan lebih baik.

Cara Kerja Internet of Things

Setelah memahami pengertian, sejarah, dan unsur-unsur IoT, mungkin kamu bertanya-tanya, bagaimana cara kerjanya, ya? Sebenarnya, cara kerja Internet of Things (IoT) cukup sederhana. Cara kerja ini didasari dengan pemrograman yang menghasilkan interaksi pada mesin.

Mesin yang saling terkoneksi secara otomatis dapat bekerjasama tanpa bantuan manusia, melampaui batasan jarak. Internet memiliki peran besar dalam menghubungkan interaksi mesin ini. Adapun, manusia berperan sebagai pengawas mesin secara berkala.

Setidaknya, untuk menjalankan teknologi IoT, harus ada perangkat IoT, koneksi antar jaringan, dan cloud data center. Mulanya, sensor akan mengumpulkan data dan mengenali perubahan temperatur, suara, sentuhan, dan reaksi berdasarkan data lainnya. Data tersebut akan dikirimkan melaui koneksi internet ke cloud data center.

Konektivitas internet yang stabil sangat dibutuhkan karena fitur dalam perangkat IoT memerlukan kapasitas energi, ketentuan jarak, dan bandwidth yang berbeda. Dengan terjaminnya stabilitas koneksi internet, teknologi Internet of Things dapat diaplikasikan dengan optimal.

Kemudian, data ini akan diproses oleh software yang menentukan reaksi dari perangkat. Salah satu contoh penerapan Internet of Things adalah sistem keamanan oleh perusahaan. Saat ada pergerakan objek asing yang mencurigakan, sensor akan melakukan transfer data dan diproses oleh software untuk mengirimkan notifikasi ke smartphone maupun membunyikan alarm.

Manfaat Internet of Things

Internet of Things dianggap penting karena bisa menyediakan data yang memungkinkan suatu alat canggih untuk memvisualisasi, menjelajahi, hingga membangun analisis canggih. Perangkat dengan IoT dapat merespons secara real-time ketika suatu peristiwa terjadi. Dilansir dari Kompas.com, ada 3 manfaat utama dari IoT berdasarkan buku Pengantar Teknologi Internet of Things.

  • Meningkatkan pengalaman pengguna

Manfaat IoT yang pertama adalah untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Otomatisasi segala tindakan dapat mempermudah dan mempersingkat pekerjaan. Contohnya ialah sensor pendeteksi masalah pada kendaraan yang bisa mengirimkan data terkait kerusakan agar perusahaan bisa mempersiapkan servis secara lebih cepat.

contoh penerapan IoT
Foto oleh EPFL
  • Meningkatkan pengalaman teknologi

Manfaat IoT lainnya ialah dapat memicu meningkatnya pemanfaatan teknologi. Data-data perusahaan dapat diakses dengan mudah. Dengan ketersediaan data ini, perusahaan bisa melakukan berbagai optimalisasi seperti meningkatkan desain dan mengubah cara kerja menjadi lebih baik.

  • Mengurangi limbah

Tak hanya itu, dengan tersedianya informasi dalam waktu nyata, perusahaan juga bisa meningkatkan efisiensi kerja dan mempercepat pengambilan keputusan. Perusahaan bisa mengambil tindakan yang paling sesuai dengan masalah yang dihadapi. Pengelolaan sumber daya juga bisa menjadi lebih efektif ya.

Tantangan dalam Penerapan Internet of Things

  1. Biaya yang Diperlukan

Dalam menerapkan Internet of Things, tentu kamu memerlukan perangkat keras tertentu. Membangun infrastruktur yang mumpuni tentunya dapat merogoh kocek yang cukup dalam. Perusahaan tentu memerlukan tim ahli untuk mendesain prototipe yang sesuai dengan kebutuhan.

  1. Keamanan

Semua data terkait Internet of Things yang dimiliki suatu perusahaan akan dikirimkan ke server cloud melalui koneksi internet. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menerapkan keamanan ekstra demi menjaga keamanan data dari segi perangkat dan juga jaringan. Tak dapat dipungkiri bahwa ancaman hacker terus ada dari waktu ke waktu.

  1. Ketersediaan Perangkat IoT

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penerapan IoT membutuhkan perangkat khusus yang belum tentu dijual di pasaran. Karena keterbatasan ini, perusahaan perlu memesan perangkat spesial dengan desain tertentu, langsung ke pabriknya. Tentu ketersediaan perangkat IoT ini bisa menjadi hambatan tersendiri ya.

Contoh Internet of Things

Ada beberapa contoh Internet of Things (IoT) di berbagai industri. Teknologi IoT dalam industri kesehatan meliputi alat pengecekan detak jantung, alat bedah, dan juga alat pengukur kadar gula dalam darah. Dengan bantuan IoT, para tenaga medis dapat merekam kondisi kesehatan pasien secara lebih mudah. Pencarian data arsip secara manual juga tidak perlu lagi dilakukan.

Tak hanya dalam industri kesehatan, IoT juga bisa digunakan untuk mengurangi kemacetan, lho! Online maps seperti aplikasi Waze merupakan bentuk IoT dalam bidang transportasi. Aplikasi ini bisa secara otomatis terintegrasi dengan lokasi kamu secara real-time dan menentukan jalur terbaik serta tercepat menuju tempat yang ingin didatangi.

waze IoT
Foto oleh technext.ng

Itulah informasi lengkap seputar Internet of Things (IoT) yang perlu kamu ketahui. Internet of Things adalah bukti bahwa ada banyak hal yang bisa kamu alami saat terhubung ke internet. Jika kamu tertarik untuk membaca lebih banyak artikel seputar perkembangan teknologi, kamu bisa kunjungi situs resmi smarteye.id hanya dengan klik di sini ya!

Nada Syafira

Nada Syafira

Jakartans who writes in exchange for mouth-watering delicacies by weekdays. A whimsical wanders who travels by weekend.