Apa Bahaya Virtual Reality? Cari Tahu Faktanya dan Cara Mencegahnya!

Apa Bahaya Virtual Reality? Cari Tahu Faktanya dan Cara Mencegahnya!

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa virtual reality (VR) dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan banyaknya kemudahan yang ada, akses terkait inovasi ini semakin mudah di masyarakat.

Orang dewasa hingga anak-anak dapat memanfaatkan VR sebagai platform bisnis, edukasi, hingga hiburan. Meski memiliki banyak keuntungan, tak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa kekhawatiran dalam menggunakan teknologi ini.

Artikel ini akan membahas bahaya virtual reality, sekaligus cara menyiasati bahayanya. Ayo baca selengkapnya di artikel di bawah ini!

Apakah virtual reality dapat merusak mata?

Apakah virtual reality dapat merusak mata
Sumber foto: Harpreet Singh

Headset VR adalah perangkat yang dipasang di kepala dan dapat menampilkan dunia virtual bagi pemakainya. Perangkat ini memiliki layar stereoskopis (menyediakan gambar terpisah untuk setiap mata) dan dipasang tepat di depan mata.

Dulu, orang tua sering mengingatkan untuk tidak duduk terlalu dekat dengan TV atau melihat layar monitor terlalu dekat. Lantas, apakah ini sama halnya dengan headset VR? Tidak heran jika muncul kekhawatiran akan bahaya headset VR bagi kesehatan mata.

Jawaban singkatnya, tidak. Perangkat VR, layaknya perangkat elektronik lain, tidak membahayakan kesehatan mata. Namun, perlu ada moderasi jangka pemakaian dan kebijakan masing-masing penggunanya agar kesehatan mata tetap terjaga.

Dampak menggunakan VR secara berlebihan

Dampak menggunakan VR secara berlebihan
Sumber foto: Pixabay

Dilansir dari laman BBC, sampai saat ini belum ada bukti konkrit bahwa VR menyebabkan kerusakan pengelihatan pada remaja atau orang dewasa. Namun, penggunaan jangka panjang tanpa disertai istirahat memang membawa dampak kurang bagus.

Ceri Smith-Jaynes dari asosiasi optometri mengatakan pada BBC, sampai saat ini belum ada bukti konkrit headset VR menyebabkan berkurangnya pengelihatan mata. Namun, sudah ada studi yang mempelajari penggunaan headset VR jangka pendek. Ini pun tidak menghasilkan kesimpulan bahwa headset VR menyebabkan menurunnya fungsi mata.

Meski begitu, sebagian orang bisa saja mengalami rasa pusing dan ingin muntah, mata tegang dan kering, dan syaraf mata tegang.

Baca juga: Tata Cara Menggunakan VR di Android untuk Pecinta Gadget

Dilansir dari detik.com, ahli kacamata senior dari Bupa Optical, Karen Makin, juga mengatakan hal serupa dengan Smith-Jaynes. Ahli kacamata asal Australia ini mengatakan memang ada efek jangka pendek dalam pemakaian VR, namun efek jangka panjangnya masih harus diteliti lebih jauh lagi.

Menurut Makin, efek jangka pendek tersebut berhubungan dengan syaraf mata tegang dan kering. Ahli kesehatan mata menyebutnya refleks akomodasi-konvergensi.

Di dunia nyata, mata kita berkonvergensi dan fokus pada poin yang sama. Di VR, mata akan fokus pada layar yang sebenarnya jauh dari mata namun mengkonvergensi perubahan objek di dunia virtual.

Kenapa VR bikin pusing?

Kenapa VR bikin pusing?
Sumber foto: Pixabay

Mungkin kamu pernah merasakan pusing setelah bermain VR? Ini dikarenakan oleh motion sickness, akibat pergerakan objek yang cepat di dunia VR. Fokus mata berada di benda-benda yang bergerak dengan cepat.

Meski begitu, pergerakan yang cepat sebetulnya tidak akan membuat pusing, asalkan kamu memiliki keseimbangan yang baik. Saat mencoba sebuah game VR, sistem keseimbangan kita akan mencoba menyesuaikan dengan segala pergerakan.

Contohnya, melakukan permainan ekstrem seperti jet tempur atau permainan perang di mana sudut pandang virtual adalah 360 derajat. Pergerakan ini terjadi sangat cepat dan sistem vestibular tubuh tidak mendapatkan input yang sama seperti biasanya. Durasi perubahannya pun sangat cepat.

Pencipta headset VR Oculus Rift Palmer Luckey pun mengatakan akselerasi dari nol ke 100 dalam Oculus terjadi sangat instan. Tidak heran orang bisa merasa pusing, ingin muntah dan sedikit sakit.

Cara menyiasati penggunaan VR

Kenapa VR bikin pusing?
Sumber foto: Pixabay

Lantas, bagaimana cara menyiasati dampak negatif dari headset VR? Kata kuncinya adalah moderasi.

Ceri Smith-Jaynes dari asosiasi optometri mengatakan jika kamu menghabiskan waktu seharian dengan VR, kamu membutuhkan waktu untuk beradaptasi ulang dengan cahaya dan visual dari ruang lingkup yang berbeda (antara dunia VR dan dunia nyata).

Karenanya, disarankan untuk mengambil istirahat (break) dari VR secara berkala. Misalnya beristirahat setiap 10 menit atau beristirahat setiap 15 menit tiap jam. Selain itu, mengedipkan mata, melihat ke luar jendela, atau berjalan-jalan ringan juga bisa dicoba.

Smith-Jaynes menekankan kalau periode waktu penggunaan headset yang sesuai bagi tiap orang berbeda. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis optometri sebelumnya.

Bahaya virtual reality pada anak dan remaja 

Bahaya VR Meta
Sumber foto: UploadVR

Facebook Inc. yang kini lebih dikenal dengan sebutan Meta memiliki platform metaverse berbasis realitas virtual. Ada beberapa kekhawatiran yang muncul dengan hadirnya teknologi ini. Sebuah organisasi nirlaba yang menawarkan hiburan keluarga dan rekomendasi teknologi, Common Sense Media, merilis laporan yang menunjukkan cepatnya perkembangan Meta untuk standar pengamanan yang ada saat ini.

Tak dapat dipungkiri bahwa anak jaman sekarang semakin melek teknologi dan bisa dengan mudah mempelajari informasi baru. Dikhawatirkan, bisa saja ada informasi berbahaya yang terselip di antara cepatnya perkembangan teknologi. Apalagi usia yang muda lebih rentan terpengaruh.

Baca juga: Perkembangan Tren Teknologi Informasi di Seluruh Dunia

Dikutip dari Today.com, Jim Steyer selaku advokat anak-anak dan pengacara hak sipil mengatakan kepada Kate Snow dari NBC bahwa anak-anak dapat terpapar konten negatif di metaverse. Konten tersebut termasuk materi seksual dan kekerasan tanpa sepengetahuan orang dewasa.

Hal ini mungkin terjadi karena anak-anak kini lebih terbiasa dengan teknologi terbaru, bahkan lebih dari orang dewasa sendiri. Jadi, dibutuhkan pengawasan yang ketat.

Organisasi Common Sense Media juga merujuk pada laporan berjudul “Kids and the Metaverse” yang merinci sejumlah bahaya virtual reality bagi anak-anak yang menggunakan teknologi Meta. Di antara bahaya tersebut adalah konten seksual dan bahasa kasar, privasi data pengguna termasuk gerakan mata dan sistem pengenalan wajah.

Beberapa risiko psikologis juga mungkin muncul seperti kecanduan, peningkatan perilaku agresif, dan terisolasi dari kenyataan. Karena itu, diharapkan pengamanan konten yang terbit semakin ketat.

Upaya Meta terkait bahaya virtual reality

meta dan pengaruhnya terhadap bahaya virtual reality
Sumber: Reuters

Kate Snow dari NBC turut mencoba inovasi VR Meta, lengkap dengan bantuan perangkat headset. Ia membuat avatar dan memasuki metaverse bersama dengan Jeff Haynes, selaku editor senior dari Common Sense.

Snow mencoba aplikasi Horizon Worlds yang dibuat untuk pengguna berusia 18 tahun ke atas. Menariknya, Snow bertemu dengan pengguna lain bernama Max yang baru berusia 13 tahun. Tidak diketahui bagaimana cara Max masuk ke dalam aplikasi.

Selama perjumpaan Snow dengan Max, ada moderator virtual yang bertugas memastikan dunia virtual ini tetap aman. Apabila ada pengguna yang mengatakan perkataan kasar dan diskriminatif, moderator akan mengeluarkannya dari sistem. 

Baca juga: Bagaimana Tren Metaverse akan Berkembang di Tahun 2023

Selaku juru bicara Meta, Joe Osborne menyatakan kepada NBC dan TODAY Parents bahwa Meta ingin penggunanya memiliki pengalaman yang terbaik. Pengguna dapat dengan mudah menemukan fitur bantuan saat pelanggaran aturan ditemukan sehingga hal ini dapat ditindaklanjuti.

Ia mengatakan bahwa perangkat VR Quest sendiri didesain untuk anak usia 13 tahun ke atas. Bahkan, beberapa pengalaman dapat diakses oleh anak usia 18 tahun ke atas. Perangkat Quest juga akan dilengkapi dengan fitur parental supervision yang dapat memudahkan orang tua serta wali dalam memastikan keamanan anak dan remaja dalam dunia virtual.

Apa keuntungan virtual reality?

Apa keuntungan VR
Sumber foto: Pixabay

Meski harus hati-hati saat menggunakan gadget untuk AR VR, tidak bisa dipungkiri kalau AR VR memberikan banyak manfaat yang tidak terbayangkan sebelumnya. Apalagi hal ini berlaku untuk berbagai macam industri.

Sebut saja kemudahan melakukan simulasi medis di dunia kedokteran, atau mudahnya melakukan servis dan reparasi via AR VR. Belum lagi pelatihan karyawan yang bisa dilakukan secara online dengan bantuan teknologi canggih ini.

Industri otomotif pun menggunakan ini untuk proses riset dan pengembangan. Dendan adanya AR VR, proses pengerjaan produk bisa dilakukan dengan seefisien mungkin sambil meminimalisir kesalahan.

Baca juga: Serial Terbaru Netflix 1899 Penuh Plot Twist Yang Dibuat Dengan Virtual Film Production

Yang terbaru, film seri besutan Netflix, 1899, menggunakan teknologi virtual dalam penggarapannya. Metaverse dan VR pun mulai diminati di dunia perkantoran, beberapa kantor menggunakan teknologi ini untuk berkolaborasi secara lebih cepat dan efisien.

Dalam pelatihan, misalnya, karyawan bisa menerima materi pelatihan secara hands free sambil melakukan tugas yang diberikan. Dalam industri hiburan pun, sudah ada taman bermain yang mengoptimalisasi teknologi ini agar pengalaman bermain terasa lebih seru dan nyata.

Kesimpulannya, apakah VR sangat berbahaya?

VR tidak berbahaya, asalkan tidak dilakukan secara berlebihan. Jangan lupa mengambil waktu istirahat secara berkala dan jangan memaksakan diri jika mata dirasa sudah lelah. Sampai saat ini, belum ada bukti saintifik VR bisa mengurangi kemampuan pengelihatan mata dalam efek jangka panjang.


Itulah gambaran risiko bahaya virtual reality sekaligus cara mengantisipasinya. Penggunaan VR sebetulnya tidak masalah, asalkan dilakukan secara bertanggung jawab dan dengan moderasi. Meski serunya bermain VR dapat dipahami, jangan lupa menjaga kesehatan diri sendiri.

VR juga memiliki manfaat lainnya, seperti mengembangkan bisnis. Kalau kamu tertarik menggunakan teknologi VR, augmented reality, atau metaverse pada bisnismu, kamu bisa melakukan konsultasi dengan smarteye.id!

smarteye.id juga menyediakan berbagai artikel seputar teknologi terbaru. Baca artikelnya di blog smarteye.id.

Alyssa Sachan

Alyssa Sachan