Pertambangan adalah sebuah kegiatan dalam mencari mineral, batubara, dll, sehingga mungkin tidak terpikir sebelumnya akan ada teknologi bernama augmented reality mining. Namanya tentu saja masih asing, terlebih bagi masyarakat Indonesia. Namun, augmented reality mining ini sebenarnya sudah banyak digunakan di negara lain dalam membantu pekerjaan pertambangan.
Sebelum mulai membahas augmented reality mining atau AR pertambangan, mari bahas sedikit dulu tentang augmented reality. Teknologi ini bisa dikatakan baru mulai sering terdengar beberapa tahun belakangan, sehingga masih menjadi teknologi baru.
Definisi Augmented Reality
Augmented reality atau yang biasa disingkat menjadi AR, dapat merubah suatu hal di dunia nyata secara langsung. Namun, perubahan ini hanya bisa disaksikan melalui layar smartphone atau headset virtual reality saja. Fitur filter di Instagram Story adalah salah satu contoh augmented reality yang dapat kita temui sehari-hari.
Tetapi masih banyak lagi penggunaan augmented reality selain menjadi filter untuk selfie di media sosial. Salah satunya adalah penggunaan AR oleh merek kendaraan terkenal, Ducati, untuk merakit motor mereka. Selain itu, teknologi ini juga sering digunakan banyak perusahaan untuk melatih karyawan baru.
Tak hanya untuk industri otomotif, teknologi augmented reality ternyata juga dapat digunakan untuk industri pertambangan. Bagaimana cara kerjanya dan dapat digunakan untuk apa saja ya?
Pengeboran Permukaan
Pada pekerjaan pertambangan, sering kali pekerja salah melakukan pengeboran. Tak mudah untuk memperkirakan seberapa dalam area yang akan dibor. Hal ini menyebabkan terjadinya keterlambatan bagi pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan.
Dengan menggunakan augmented reality mining, pekerja tak perlu lagi repot mengukur kedalaman dari permukaan yang akan digali. Cukup mengarahkan kamera smartphone ke permukaan yang akan digali, dan nanti akan terlihat seberapa dalam permukaan yang perlu digali.
Tak hanya itu, AR juga dapat digabungkan dengan teknologi lain seperti directional drilling. Dengan menggabungkan kedua teknologi ini, pekerja dapat mengontrol kepala bor ketika sedang melakukan proses penggalian. Tentu saja hal ini dapat meningkatkan ketepatan dalam melakukan penggalian dan ini akan meminimalisir kerusakan pada alat-alat berat yang mungkin dapat terkena benda-benda berbahaya.
Navigasi dan Asisten Operator
Layaknya manusia, augmented reality mining juga dapat melakukan navigasi dan juga berperan sebagai asisten operator. Dalam melakukan penggalian, seringkali terjadi kecelakaan akibat alat berat yang melewati jalan yang salah terlebih ketika cuaca sedang tidak mendukung seperti hujan, banyak debu, ataupun banyak pasir berterbangan. Hal-hal tersebut dapat membuat pekerjaan terhenti karena sangat tidak memungkinkan untuk bekerja dibawah kondisi cuaca seperti itu.
Dengan bantuan AR, pekerjaan dapat tetap terselesaikan dan juga dapat menghindari terjadinya kecelakaan. Seperti bermain game komputer, pekerja akan diperlihatkan kondisi area pertambangan secara real, seakan-akan tidak sedang terjadi cuaca buruk. Augmented reality juga dapat membantu pekerja untuk menghindari objek-objek berbahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Tak hanya sampai disitu, augmented reality mining juga dapat memaparkan informasi seperti bahan bakar yang tersisa, berat barang yang sedang diangkut, estimasi waktu kapan harus mengisi bahan bakar lagi, kecepatan alat berat, GPS atau peta, serta tempat-tempat penting yang ada di sekitar lokasi. Hal-hal ini tentu akan mempercepat pekerjaan karena pekerja tidak perlu susah lagi jika ingin mendapatkan suatu informasi.
Lihat juga: Penggunaan VR & AR dalam Industri Pendidikan!
Perbaikan Alat menggunakan AR Mining
Perbaikan dari suatu alat berat tentu cukup sulit dilakukan, terlebih jika yang membetulkan adalah karyawan baru. Untuk itu, augemented reality akan membantu pekerjaan para pekerja agar menjadi lebih mudah.
Dengan hanya melihat dari layar smartphone, AR akan menunjukan kepada pekerja letak setiap mesin pada alat berat. Tak hanya menunjukan letak, AR juga dapat memberi informasi kepada pekerja cara memperbaiki mesin yang rusak. Hal ini akan meminimalisir membuat kesalahan.
Selain itu, AR juga dapat dilihat secara real-time oleh beberapa orang. Contohnya ada seorang karyawan baru yang bertugas memperbaiki suatu mesin. Namun, mentornya yang biasa mengajari tidak dapat hadir di area pertambangan. Karyawan baru ini dapat bertanya kepada mentor bagaimana cara memperbaikinya dan mentor juga dapat melihat masalahnya secara real-time dengan menggunakan teknologi augmented reality.
Pelatihan Karyawan Baru
Melatih karyawan baru di bidang pertambangan tentu sangat sulit, apalagi jika karyawan tersebut bekerja untuk mengoperasikan alat berat. Hal ini menjadi sangat sulit karena rawan terjadi kecelakaan dan perusahaan juga harus merugi jika karyawan baru tersebut sampai merusak suatu alat milik perusahaan.
Menggunakan augmented reality mining sebagai alat untuk melatih karyawan baru dapat meminimalisir kemungkinan yang disebutkan di atas. Ini karena karyawan baru dapat melakukan semua training secara virtual dengan menggunakan teknologi augmented reality. Tak hanya itu, karyawan baru juga dapat mempelajari bagian-bagian rumit dari berbagai alat dan mesin di pertambangan.
Augmented reality mining juga dapat membuat karyawan baru berlatih sendiri karena dilengkapi oleh langkah-langkah melakukan sesuatu. Dengan begini pula, karyawan akan dapat memahami dan mengingat dengan cepat apa yang harus dilakukan ketika suatu hal terjadi. Selain itu, karyawan baru juga dapat menggantikan posisi teknisi jika suatu waktu terjadi hal mendadak dan teknisi sedang tidak ada di lapangan.
Kelebihan Augmented Reality Mining
Setelah mengetahui penggunaan riil AR pada industri pertambangan atau mining, mari kita bahas kelebihan apa saja yang ditawarkan jika perusahaan menggunakan Augmented Reality pada pertambangan mereka!
Pelatihan Karyawan yang Lebih Aman
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bekerja di industri pertambangan cukup sulit dan juga berbahaya, karena faktor lingkungan kerja yang ada di sekitarnya. Dengan bantuan AR, karyawan dapat mengikuti pelatihan dengan lebih aman.
Karyawan dapat berlatih untuk meletakkan peledak di tempat yang tepat, sehingga kegiatan pertambangan dapat terus berjalan, tanpa merugikan siapapun. Hal ini penting karena jika karyawan salah meletakkan peledak di tempat yang seharusnya, batu ataupun material yang hancur karena ledakan dapat menimpa dan menimbun apapun yang ada di bawahnya. Hal tersebut tentu saja dihindari oleh karyawan dan juga perusahaan tambang, sehingga penggunaan teknologi AR dapat membantu hal tersebut.
Operasi Pertambangan di Lingkungan yang Lebih Aman dan Kondusif
Selain itu, banyak juga penelitian yang sedang dilakukan untuk bisa memadukan Augmented Reality Mining dengan drone. Mengapa demikian? Karena fasilitas serta teknologi yang belum memadai, perusahaan tambang masih mengerahkan banyak truk dan karyawan untuk mengangkat hasil tambang yang telah ditemukan. Namun, banyak juga kekhawatiran dari karyawan maupun pihak lain terkait kemungkinan truk tertimpa bebatuan ataupun material lain.
Dengan perpaduan teknologi AR dan drone, karyawan dapat mengontrol drone dari jarak jauh untuk mengambil hasil tambang yang telah diledakkan. Dengan begitu, tidak perlu lagi truk ataupun karyawan yang langsung datang ke tempat hasil ledakan. Hal ini tentunya membuat keamanan karyawan menjadi lebih tinggi.
Lihat juga: Metode yang Digunakan pada Teknologi Augmented Reality (AR)
Apakah Indonesia Siap untuk Augmented Reality Mining?
Banyak sekali manfaat yang didapat dari augmented reality mining. Mulai dari meminimalisir kecelakaan hingga dapat menjadi pelatih karyawan dengan cara virtual, augmented reality memiliki banyak kelebihan. Di Indonesia sendiri masih jarang juga pertambangan yang menggunakan augmented reality mining dalam melakukan pekerjaan.
Melihat banyaknya keuntungan yang didapat dari augmented reality mining, tak heran jika banyak perusahaan di luar negeri yang mulai memakai teknologi AR. Apakah Anda tertarik untuk menggunakan teknologi baru ini? Jika Anda masih bingung atau butuh informasi lebih lanjut, Anda dapat konsultasi secara gratis di smarteye.id!
