Bukan Cuma Kpop, Korea Selatan juga Menyimpan Pesona Masa Lalu

Bukan Cuma Kpop, Korea Selatan juga Menyimpan Pesona Masa Lalu

Korean Pop atau Kpop menjadi salah satu budaya pop yang populer di Indonesia bahkan dunia. Tak cuma remaja, bahkan ibu-ibu pun menjadi penggemar Kpop. Ini wajar mengingat penetrasi kpop sudah terjadi sekitar satu decade terakhir. Mungkin mereka mengikuti Kpop sejak masih remaja dan berlanjut hingga sekarang.

Sebagai budaya pop, Kpop termasuk berhasil menjadi media promosi budaya negeri ginseng. Mulai boy band, girl band, film hingga drama korea yang punya jutaan penggemar. Semuanya ditampilkan dalam korea. Bahkan, bagi fangirl Kpop yang militant, mereka rela kursus Bahasa Korea hanya agar dapat lebih memahami kegiatan sang idola.

Tapi, tahukah Anda? Korea Selatan tidak serta merta tentang Kpop. Negeri asal Kpop tersebut juga punya banyak hal menarik. Salah satunya adalah sejarahnya. Hayo! Pasti Anda sudah mulai bosan mendengar kata “sejarah”. Kali ini berbeda, sejarah ditampilkan dengan teknologi AR. Alih-alih Cuma narasi tekstual, informasi sejarah ditampilkan dengan animasi yang atraktif. Bagaimana wujud teknologi AR dalam menggambarkan keunikan cerita sejarah?

Sejarah Korea dalam Istana

pesona istana changdeok dalam AR
sumber travel kompas

Hampir setiap negara punya sejarah kerajaan di masa lalu. Bahkan, hingga kini pun masih berbentuk kerajaan seperti Inggris Raya, Belanda, Denmark, hingga Saudi Arabia. Korea Selatan juga punya kerajaan di masa lalu, istana Changdeok adalah salah satu warisannya. Tidak heran jika istana ini sudah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO sejak tahun 1997.

Bagi penggemar Kpop, tentu berkunjung ke istana menjadi destinasi yang selalu menarik. Pengunjung bisa berfoto memakai hanbok di depan istana. Selanjutkan bagikan di media sosial, maka Anda akan banjir banyak “love”.  Tentu, Anda akan terlihat seperti putri-putri kerajaan Korea, seperti pada drama-drama Korea berlatar kerajaan seperti My Sassy Girl, Love in The Moonlight, dan

Tak Cuma Kpop, Kemegahan Istana Changdeok dalam Balutan Teknologi AR

penggunaan AR untuk istana changdeok
foto by Pexels.com

Kini, Anda tidak perlu susah-susah menabung untuk ongkos pergi ke Korea Selatan dan mengunjungi Istana Changdeok. Berkat kehadiran teknologi AR atau augmented reality, Anda dapat langsung berjalan-jalan mengelilingi istana megah ini. Kejayaan kerajaan Korea masa lalu akan langusng terasa, meski Anda hanya menggunakan sebuah aplikasi di-smartphone bernama Changdeok AR-irang.   

Selain melalui smartphone, pengunjung yang datang ke Istana Changdeok, nantinya akan dibawa pada suasana istana di masa lampau dengan teknologi AR ini. Operator teknologi AR di istana megah ini adalah perusahaan seluler asal Korea Selatan SK Telecom. Mereka akan mengembangkan teknologi AR di Istana yang dibangun pada masa Dinasti Joseon (1392-1910) bersama dengan Google Korea dan Cultural Heritage Administration dan MEC.

Mungkinkah Teknologi AR Diterapkan di Kerajaan di Nusantara?

penggunaan AR di Istana Yogyakarta
Istana Yogyakarta. Foto by CNN Indonesia

Seperti di Korea Selatan, dahulu banyak kerajaan yang eksis, di Nusantara juga banyak kerajaan yang berdiri, Mulai dari Kutai, Samudra Pasai, Tarumanegara, Majapahit, Mataram Islam, hingga Yogyakarta dan banyak lagi lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi AR, tentu membuat istana kerajaan nusantara berteknologi AR bukanlah hal yang mustahil.

Tak cuma untuk restorasi warisan sejarah, teknologi AR juga berpotensi tingkatkan perekonomian.

Tentu, teknologi AR yang diterapkan di berbagai istana kerajaan nusantara juga dapat membangkitkan kesadaran akan kejayaan masa lalu. Dan yang pasti akan membangkitkan kebanggaan kita pada bangsa Indonesia. Bayangkan saja jika di Istana Kerajaan Mataram, kita dapat menyaksikan Sultan Agung sedang memimpin rapat di depan para punggawa dan adipati. Menarik bukan?

Asri Amanta

Asri Amanta

I swear Shinji and Kaworu are meant to be for life. The one behind all of smarteye.id's digital and content marketing strategy.