Akhir-akhir ini, sosial media diramaikan dengan berita terkait penjualan aset dan karya seni digital dengan harga yang luar biasa tinggi. Artis papan atas hingga pemain bola seperti Neymar juga ikut membeli karya NFT. Di Indonesia sendiri, nama Ghozali sedang naik daun setelah karyanya, Ghozali Everyday, laku terjual. Terlepas dari fenomena yang sedang booming ini, sudahkah kamu tahu apa itu NFT? Simak artikel berikut untuk ketahui definisi dan asal-usul NFT!
Lihat juga: “Pameran Virtual, Pilihan Menarik yang Tak Kalah Atraktif”
Apa Itu NFT?
NFT atau Non Fungible Token merupakan aset investasi digital yang dapat diperjualbelikan dan dilacak kepemilikannya melalui teknologi blockchain. Sebagai aset digital, NFT dapat mewakili objek di dunia nyata dan di dunia maya seperti karya seni, musik, item dalam game online dan lainnya. Umumnya, jual beli aset digital ini dibayar menggunakan mata uang kripto. Setiap transaksi yang ada akan disimpan dalam blockchain seperti Ethereum.
Arti dari non-fungible sendiri ialah ketidaksamaan nilai dari masing-masing aset, di mana tiap NFT tidak setara dan tidak bisa ditukar dengan NFT lainnya. Prinsip ini tentu saja membedakan NFT dengan mata uang kripto, dimana mata uang kripto memiliki nilai yang sama. Sebagai contoh, 1 Bitcoin bernilai 1 Bitcoin. Contoh lain dalam uang fisik sehari-hari yakni Rp 100 ribu bernilai sama dengan dua lembar Rp 50 ribu. Sementara untuk NFT, sifat kepemilikannya mutlak dan tidak bisa dibagi menjadi denominasi yang lebih kecil seperti aset kripto lainnya.
Awal Mula Tren
Menurut CNBC Indonesia, Non Fungible Token mulai dikenal publik pada tahun 2017 saat game Crypto Kitties diluncurkan. Di game ini, pengguna dapat bermain secara virtual pada blockchain Ethereum. Inovasi ini muncul dengan format digital seperti JPEG, PNG, GIF dan lainnya. Aset NFT umumnya bisa berbentuk apa saja, namun karya seni digital adalah salah satu bentuk aset yang paling banyak diminati.
Selain karya digital, ditemukan juga hubungan antara NFT dan objek nyata yang menjadikan teknologi ini sebagai salah satu metode verifikasi kepemilikan. Mirip dengan cara kerja sidik jari, NFT merekam data blockchain unik di basis data. Hal ini bisa mempermudah proses verifikasi kepemilikan suatu aset. Sebagai contoh, Nike sudah memiliki izin atas metode verifikasi keaslian sneakers menggunakan sistem yang disebut CryptoKicks.
Pengaplikasian Non Fungible Token
Kalau kamu ingin memasuki dunia aset digital ini, kamu bisa awali dengan memilih pasar yang tepat seperti Open Sea, Rarible, Nifty Gateway dan lainnya. Kamu bisa tentukan platform mata uang kripto yang sesuai dan mengunggah dokumen digital dengan melakukan proses minting. Kamu juga bisa mendapatkan royalti dari waktu ke waktu atas karya yang kamu jual. Dalam proses ini, ada beberapa biaya yang perlu kamu tanggung seperti biaya jaringan blockchain dan biaya penanganan lainnya.
Saat kamu telah memiliki aset NFT, sebagian orang bisa saja menyimpan duplikasi dari karya digital yang kamu miliki. Namun, sertifikat kepemilikanmu tidak dapat dipalsukan dan bisa dilacak dengan mudah. Hal ini membuat kamu sebagai satu-satunya pemilik aset NFT bersertifikat asli, meskipun aset tersebut juga bisa dimiliki orang lain.
Karakter Nyan Cat adalah salah satu karya digital yang laku terjual hingga jutaan dolar. Selain itu, Youtuber ternama asal Amerika, Logan Paul, juga menjual NFT dalam bentuk kartu Pokemon yang didesain dengan gambar wajahnya seharga $20.000. Game CryptoKitties juga berhasil menjual desain kucing virtual seharga $170.000, menakjubkan bukan?
Adanya inovasi ini membuka peluang bagi para seniman dan pembuat konten untuk menjajakan produk digital mereka. Kedepannya, Non Fungible Token ini memiliki potensi sebagai komoditas jual-beli. Kalau kamu ingin mendalami tren teknologi lainnya, kamu bisa baca informasi lebih lanjut di smarteye.id ya!
